Chapter 32

372 21 0
                                    

Sebuah lampu yang menyala terang menerangi ruangan cukup besar itupun mulai padam satu persatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah lampu yang menyala terang menerangi ruangan cukup besar itupun mulai padam satu persatu. Beberapa orang langsung keluar dari sana dan menggembok pintu cafe itu.

"Flara, kita duluan ya. Hati-hati." pamit teman kerja Flara.

Flara mengangguk kecil dan langsung pergi ke arah yang berlawanan dengan teman kerjanya tadi. Ia berjalan sambil memegang tangan kirinya yang sudah diperban. Ia cukup bersyukur setidaknya ia masih bisa menulis dan melakukan banyak hal dengan tangan kanannya.

Langkah Flara berhenti di salah satu halte yang tidak terlalu jauh dari cafe tempat dirinya bekerja. Ia memutuskan untuk menunggu ojek online yang sudah ia pesan beberapa waktu lalu.

Hingga tak butuh waktu lama, sebuah motor dan pengendaranya berhenti di depan Flara. Flara pun berdiri dan mencocokkan plat motor yang berhenti itu dan yang tertera di aplikasi. Platnya berbeda.

"Atas nama Kak Flara?" ucap pengendara itu dengan ramah.

Flara mengangguk. "Ini memang dari aplikasi? Kok beda platnya?" tanyanya.

"Motor saya yang terdaftar rusak kak lagi di bengkel. Ini motor abang saya." ucap pengendara itu.

Flara pun hanya mengangguk kemudian ia memasukkan ponselnya dan menaiki motor itu. Tak ada satupun kata yang terucap dari keduanya. Hanya terdengar suara angin dan suara kendaraan yang memenuhi jalan.

Tak perlu waktu lama akhirnya motor berwarna hitam itupun berhenti di kost tempat Flara tinggal. Flarapun turun dan memberikan helm berwarna biru kepada sang pengendara.

"Makasih ya." ucap Flara ramah.

Lelaki itu mengangguk tanpa membuka helm ataupun bahkan tanpa menaikkan kaca helmnya. Flara pun membuka ponselnya dan tiba-tiba ia terheran. Aplikasi ojek online yang ada di ponselnya tiba-tiba menunjukkan bahwa sang ojek itu menolak order dari Flara. Lalu...

"Lo siapa?!" tanya Flara tiba-tiba.

Lelaki itu menyalakan mesin motornya dan ingin pergi. Namun Flara menahan lengan kiri lelaki itu dan membuka helm yang kebetulan tidak terkunci itu. Betapa terkejutnya ia melihat sosok yang ia kenali dan rindukan dihadapannya kali ini.

"Lo ngapain, Gam?" tanya Flara tak ramah.

"Gue cuma mau mastiin lo baik-baik aja." jawab Gamal dengan ketulusannya.

"Tapi ini bukan motor lo." ucap Flara sambil menunjuk motor yang Gamal naiki.

Gamal mengangguk. "Gue sewa punya ojek lain. Biar gue bisa anter lo." ucapnya.

"Lo lagian ngapain sampe kaya begini, Gam? Ini udah malem." ucap Flara kesal.

"Justru karna udah malem, gue takut lo kenapa-kenapa." ucap Gamal.

"Gue gapapa, Gam. Biasanya aja gue sendiri kok pulangnya." yakin Flara.

Gamal mengangguk. "Gapapa. Gue cuma mau mastiin sendiri kalau lo baik-baik aja sampe di kostan. Udah gih masuk." ucapnya.

Gamal & Flara [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang