"Flara."
Gadis yang dipanggil pun menoleh. Menatap sang empunya suara dengan tatapan tajam. "Ngapain lo kesini? Nguntit gue?" tanyanya dengan sinis.
Tetapi cowok dengan baju santainya berupa kaos dan celana panjang berwarna hitam itu justru tertawa. "Gue kesini karena nemenin nyokap gue. Calon mertua lo." ucapnya sambil menaik turunkan alisnya.
"Yauda sana ke nyokap lo, Gamal. Ngapain kesini?" tanya Flara kesal.
"Ya emang kalau gue nemuin calon masa depan gue dulu, gaboleh?"
"Apaan masa depan?"
"Ya lo lah."
"Gila beneran ni orang."
"Lo sama siapa?"
"Bukan urusan lo."
"Gue nanya baik-baik loh." Gamal langsung duduk disamping Flara tanpa izin.
"Loh! Ngapain duduk."
"Capek tau. Gue sampe ngejar lo tadi sangking senangnya kalau ada lo."
"Kenapa? Biar menang misi?" sindir Flara.
"Lo-lo tau?"
"Tau. Jio yang kasih tau. Gue heran deh sama kalian. Mending gausah ikut campurin gue deh. Eneg."
"Ya gabisa dong. Ini tanda gue perjuang-aaduh!" tiba-tiba sebuah tangan mendaratkan jeweran ditelinga Gamal. Ketika Gamal dan Flara menoleh ternyata Vio berdiri disana dengan raut wajah kesal.
"Kamu ini! Bunda cari-cari! Malah godain anak orang! Bunda kasih tau ayah kamu biar parjo disita." ucap Vio tanpa memperdulikan tatapan orang banyak.
Flara menghela nafas. Setiap ia berurusan dengan Gamal pasti ia menjadi pusat perhatian. Ia tak suka menjadi pusat perhatian. Walaupun bukan dirinya. Tapi semua mata itu seolah mengawasinya.
"Habis! Bunda belanja kaya milih jodoh tau ga, lama."
"Udah salah masih melawan lagi kamu!"
"Ampun bun-auh! Lepasin dong bunda ini telinga Gamal mau copot."
"Biar copot sekalian." Tatapan Vio langsung bertemu dengan mata indah Flara.
"Maaf ya nak. Gamal ini memang gitu. Tukang gombal tingkat komplek." ucapnya sambil menjewer kecil lagi telinga Gamal.
Flara sedikit terkekeh kemudian mengangguk paham.
"Kamu siapa? Temen Gamal?" tanya Vio.
"Bukan, tante." jawab Flara sopan..
"Lah terus siapa dong? Kamu godain orang asing heh?!" Vio mencubit lengan Gamal.
"Aduh! Ish engga, bunda. Dia itu calon aku, bun." Gamal mengedipkan matanya ke arah Flara. Membuat gadis itu terkejut dan merinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gamal & Flara [Completed]
Fiksi Remaja🕢 COMPLETED🕢 🚨FOLLOW BEFORE READ🚨 Bukan cerita cinta biasa. Bukan cerita keluarga biasa. Bukan cerita yang bisa membuatmu terkejut. Bukan cerita yang bisa membuatmu menangis. Bukan cerita yang bisa membuatmu kagum. Bukan cerita yang bisa membuat...