Chapter 23

328 17 0
                                    

Pagi sudah menggantikan malam untuk bekerja hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi sudah menggantikan malam untuk bekerja hari ini. Matahari sudah menggantikan bulan untuk menyinari dunia. Semua orang sudah berlalu lalang dijalanan untuk melakukan kegiatan mereka.

Seperti apa yang dilakukan Flara pagi ini. Ia sudah siap memakai seragam batiknya. Memang setiap Jumat adalah kewajiban seluruh murid untuk memakai batik. Flara menguncir rambutnya tinggi dengan beberapa anak rambut yang keluar disela-sela wajahnya.

Ting!

Tangan putih Flara langsung mengambil ponselnya dan melihat pesan yang masuk. Membaca itu membuat dahi Flara berkerut.

Unknown Number

Jauhi Gamal.

Flara tampak berpikir siapa yang sudah menyebarkan nomornya. Tapi hal itu tidak ia pikir panjangkan. Ia harus segera sekolah. Ia pun mengambil tasnya dan keluar dari kamar itu. Tak lupa mengunci kamar itu dengan rapi.

Ketika Flara membuka pintu betapa terkejutnya ia melihat sosok lelaki dengan kaus hitam dibalut jaket kulit hitam, dengan celana senada dan sepatu bootsnya. Seperti biasa, serba hitam.

"Lo ngapain disini?" tanya Flara ketus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo ngapain disini?" tanya Flara ketus.

Gamal tersenyum lebar. "Jemput gebetan dong." ucapnya.

"Lo ga sekolah?" Flara melihat penampilan Gamal dari atas sampai kebawah.

"Cie. Perhatian." goda Gamal.

"Siapa yang perhatian!" ketus Flara.

Gamal justru tertawa. Ia mengusap kepala Flara dengan hangat. "Lucu banget gebetan aku. Jadi ga sabar pengen nembak." ucapnya manis.

Pipi Flara langsung merona. Ia sangat jarang merasakan sikap manis dari lawan jenisnya. Jadi jangan salahkan Flara jika ia merona.

Gamal & Flara [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang