-19-

127 14 6
                                    

Sepasang sepatu sneakers itu kembali menapak di taman rumah sakit, malam itu terasa sangat dingin. Lebih dingin daripada biasanya. Tapi gadis itu hanya memakai kaos tipis dan celana jeans, berjalan sambil menatap ke langit malam yang indah seperti biasanya. Tak memedulikan suhu dingin yang menusuk sampai ke tulangnya

Gadis berponi itu baru selesai menangis di pelukan kakak nya, tapi kini ia malah menatap bintang-bintang dengan senyum tipis khas nya itu. Siapapun yang melihat itu pasti tau bahwa sang pemilik senyum itu tak sedang baik-baik saja, ia hanya sedang berusaha menghibur dirinya sendiri dengan menatap bintang-bintang itu

Langkahnya terhenti ketika ia melihat seorang anak laki-laki yang meringkuk dibawah pohon, Lisa eonnie yang penasaran pada anak lelaki itu memutuskan untuk menghampirinya

"Hei, kamu kenapa masih disini ?? Sudah malam, seharusnya kamu pulang. Dimana orangtua mu ??" tanya Lisa eonnie yang kini ikut duduk di tanah bersama dengan anak kecil itu

"Nuna juga orang yang di televisi itu ??" pertanyaan anak kecil itu membuat Lisa eonnie cukup terkejut, anak sekecil itu tau dirinya ??

"Eoh, kamu lihat Nuna di televisi ??"

"Eomma selalu tertawa ketika melihat Nuna di televisi, tapi sekarang aku tak bisa menemukan Eomma daritadi siang. Kata Appa, Eomma bersembunyi di tempat yang jauh dan aku bisa menemukannya ketika besar nanti" jelasnya sambil mempoutkan bibir, membuat Lisa eonnie berpikir sejenak

"Eomma mu... bersembunyi ??" tanya Lisa eonnie setelah mengerti apa yang dimaksud oleh anak kecil di samping nya

Anak kecil itu mengangguk dengan lemas, ia masih mengira sang ibu memang bermain petak umpet dengannya. Akan sehancur apa anak itu ketika akhirnya ia tau bahwa ibunya tak akan pernah bisa ia jumpai lagi ??

"Heii, lihat Nuna. Eomma mu tidak bersembunyi kokk, dia selalu ada di dekat mu. Memeluk mu ketika tidur, juga selalu mengawasi mu" jelas Lisa eonnie sambil menarik dagu anak di sampingnya

"Tapi kenapa aku tak bisa lihat Eomma ?? Aku rindu dengannya, Nuna" ujarnya keheranan

"Ani, kau lihat benda cantik itu ?? Namanya bintang dan eomma mu adalah bintang paling indah disana" ucapnya sambil menunjuk bintang di langit

"Tapi itu jauh, Nuna" ucapnya kembali menunduk

"Kalau itu jauh, kamu tak akan bisa melihatnya. Ketika kamu tidur nanti, bintang itu akan berubah menjadi eomma mu yang memelukmu" ucapannya membuat senyum lebar pada bibir anak kecil itu

"Jinjja ??! Benarkah Nuna ??" tanya anak kecil itu dengan mata berbinar

"Tentu saja" ucap Lisa eonnie dengan percaya diri, lalu mengalihkan pandangannya pada bintang yang baru ia tunjuk

Anak itu tampak sangat girang sekarang, dia berlarian di bawah cahaya remang bintang dan bulan malam ini. Lisa eonnie hanya tersenyum melihat anak yang tadinya meringkuk dan sedih kini bisa berlarian dan tertawa bahagia

Entah mental macam apa yang dimiliki Lalice eonnie, dia bisa mengobati luka orang lain ketika ia sendiri mengalami hal yang sama bahkan kadang lebih parah. Sungguh, aku harus banyak belajar darinya. Lebih tepatnya belajar dari keempat eonnie ku

"Rowoon ahh !!" teriak seorang pria paruh baya dari seberang sana, membuat Lisa eonnie terusik oleh suara itu. Ia berdiri dan mendapati anak kecil itu berlari menuju sumber suara

"Appa !! Aku sudah menemukan Eomma !!" pekiknya bersemangat, sang ayah cukup merasa terkejut mendengar penuturan anaknya

"Dimana ??" tanya ayahnya kembali

"Itu disana !! Eomma akan memelukku nanti ketika tidur kan ??" katanya sambil menunjuk bintang di atas sana, ayahnya hanya tersenyum tipis dan mengangguk

Being here isn't that easy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang