Setelah satu jam lebih sedikit dia berkutat dengan kain, benang, gunting, juga mesin jahitnya, kini setelan yang ia kerjakan selama 4 hari itu sudah selesai. Dia menatap puas pada satu set setelan yang terpasang pada patung manekin itu, membayangkan adik bungsunya mengenakan pakaian itu saja sudah membuat senyum cantik itu merekah sempurna di bibirnya
"Yeppoyo !! Yakk !! Kalian berhasil melakukannya !! Terimakasih sudah bekerja kerasss !!" ucapnya pada kedua tangan yang dihiasi beberapa plaster akibat mengerjakan baju itu dengan terburu-buru
Kini dia melepas baju itu dari manekinnya, melipat lalu memasukkan hasil kerja kerasnya itu ke dalam kotak berwarna abu-abu muda lalu diikat pita berwarna pink muda diatasnya
Tak sabar untuk memberikannya padaku, langkahnya berhenti di depan pintu kamar ku lalu membuka pintu putih itu. Ketika tak mendapati seorang pun dalam sana, Chaeng eonnie mengernyitkan keningnya
"Kemana dia ??" gumamnya pelan
Beralih ke kamar saudarinya yang lain, berharap menemukan seseorang disana. Tapi nyatanya kamar mereka semua kosong, tak menampakkan tanda-tanda kehidupan di dalam sana
"Ajjuma, apa kau tau dimana Eonnie ku berada ??" tanya nya pada seorang maid yang sedang lewat di dekatnya
"Ah, mereka berada di RO5P, Nona" Chaeng eonnie mengangguk lalu berjalan menuruni tangga lalu mencari pintu ruangan kesayangan kita semua
Akhirnya dia menemukan kita semua di dalam sana, setelah beberapa suasana mengharukan itu mengisi ruangan, kami kembali tertawa bersama. Menghabiskan setiap detik untuk membuat momen yang indah
"Eonnie, tangan mu kenapa sampai di plaster begitu ??" tanyaku ketika menangkap beberapa plaster menghias tangannya
"Aniya, hanya luka kecil ketika membuat baju. Itu adalah hal biasa, jangan khawatir" ucapannya membuat Jisoo eonnie berdecak di samping sana
"Yang kau jahit dan kau gunting itu kain bukan tangan mu, Chaeng ahh" Jennie eonnie menyetujui perkataan kakaknya, begitupun dengan ku
Ketika jam sudah menunjuk ke angka 7, kami sudah selesai makan malam dan kini tengah bersiap-siap untuk berangkat ke bandara. Awalnya kita hendak menggunakan mobil sport untuk ke bandara, tapi mengingat mobil itu tak cukup menampung sampai 7 orang membuat kami akhirnya pergi menggunakan van mewah berwarna hitam itu
Sesampainya di bandara, kami masih duduk di lounge sambil menunggu Jieun Eonnie. Beberapa orang mengenali Eonnie. Tidak. Bukan beberapa, lebih tepatnya banyak yang mengenali mereka. Padahal mereka sudah berpakaian cukup tertutup
Untung lah Appa membawa beberapa bodyguard untuk menghindari situasi seperti ini, Appa tau anak-anaknya sangat terkenal
"Kau cantik sekali dengan baju itu" puji Lisa eonnie membuatku tersenyum malu
"Iyalah, kau harus lihat siapa designernya" ujar Chaeng eonnie pada adiknya
"Aniyaa, bahkan kalau dia hanya memakai karung beras pun dia akan tetap cantik" ucapan Jisoo eonnie membuat gadis bermata kucing itu melotot
"Tega sekali jika kau benar-benar akan memakaikan adik ku karung beras, Kwon Jisoo" kami serempak tertawa mendengar percakapan singkat itu
Tak lama waktu berselang, Jieun Eonnie sampai ke bandara ditemani seorang supir. Ketika ia menghampiri kami, akhirnya Eonnie ku sadar kalau ini sudah hampir waktunya berpisah dengan ku
Suasana tidak se ceria tadi lagi, mereka hanya menatap ku dengan tatapan hangat itu. Air mata tak bisa mereka bendung, membuatku ikut terenyuh dalam suasana haru lagi
Bukan hanya Eonnie, tapi juga Eomma dan Appa. Eomma bahkan ikut meneteskan air mata, membuat Appa cukup kewalahan dibuat keenam perempuan yang paling ia cintai itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Being here isn't that easy
FanfictionKalian pikir mudah bagi ku menjadi seorang adik bungsu untuk 4 eonnie ku yang sangat terkenal ini ?? Terkadang kalian harus bertahan di masa sulit kalian seorang diri tanpa saudari mu yang menemani karena jadwal padat nya. Dan kamu harus selalu mema...