-04-

289 24 0
                                    

"Apa yang sedang kau lakukan Caroline ?"
tanya gadis itu menghampiri ku dengan nada datar

Aku cukup terkejut tiba-tiba ada seseorang yang datang dan bertanya padaku, aku tak tau harus menjawab apa. Hanya berusaha menyembunyikan kotak tempat ku menyimpan obat-obatan ku di belakang tubuhku

"Apa itu di belakang mu ??" kata Jisoo eonnie heran

"Kotak obat ?? Bukankah kau membenci melihatnya ? Untuk apa kau keluar kan ?" katanya setelah melihat satu kotak berbalut kulit warna putih

"Hanya.. hanya mengecek tanggal kadaluarsa nya, aku hanya sudah muak melihatnya bersemayam di kamar ku jadi ku putuskan untuk membuang nya jika sudah mencapai tanggal kadaluarsa nya" kataku berbohong sambil menahan rasa sakit pada kepala ku yang semakin parah

"Carol aah, kau mencoba membohongi seorang calon dokter ??"

"Apa aku terlihat sebodoh itu membohongi calon dokter yang bahkan mempelajari segala sesuatu tentang obat-obatan ?? Ayolah eonnie, kau sendiri tau aku diwarisi otak secerdas otak mu" kata ku mengelak

"Biar ku lihat" katanya merebut kotak obat ku dari belakang tubuh ku

Pasrah adalah satu-satunya kata yang mampu mendeskripsikan perasaan ku saat melihat kelakuan Chuunie merebut kotak itu dari ku

"Aneh, aku ingat persis membelikan mu obat-obatan yang baru dan tersegel sebulan lalu. Tapi ini sudah tidak tersegel, sepertinya kau mengonsumsi nya ? Apa penyakit mu pernah kambuh selama ini ??" tanya Jisoo eonnie dengan nada yang terdengar cukup cemas

"Apakah mungkin penyakit ku kambuh tanpa kau mengetahui nya eonnie ?? Kau adalah seorang calon dokter yang sangat handal dalam menangani pasien mu eonnie yaa" kata ku dengan senyum tipis di bibir ku

"Tapi mengapa obat-obat ini tak tersegel seperti seharusnya ?? Itu berarti kau mengonsumsi nya bukan ??" tanya Jisoo eonnie dengan tatapan yang sangat tajam

"Hitung saja jumlah pil obat nya, maka kau akan tau apa aku mengonsumsi nya atau tidak eonnie" kata ku menantang gadis yang berumur 5 tahun lebih tua dari ku

"Bahkan kau tau obat-obat ini tak boleh bersentuhan langsung dengan tangan Kwon Carol" kata Jisoo eonnie dengan nada agak kesal

Percayalah perdebatan kita berdua lebih seperti menguji otak siapa lebih pintar mencari cara untuk membungkam mulut yang lain

"Itu satu-satunya cara agar Eonnie mempercayai ku bukan ??" kata ku yang mulai merasa terganggu dengan kepala ku yang kondisi nya semakin memburuk

"Kau sedari tadi bertingkah aneh, Caroline. Ada apa sebenarnya ??" Jisoo eonnie masih terus bertanya walau tak mandapat jawaban dari ku

Hela napas berat itu terdengar ketika aku tak menjawab pertanyaan nya, gadis itu tampak mulai kehabisan kesabarannya

"Pertama, setelah terlambat makan 15 menit kau tampak diam bahkan setelah aku meminta maaf padamu, biasanya mulut mu akan langsung cerewet seperti anak kecil belajar bicara"

"Kedua, tak biasanya kau menggunakan lift untuk naik satu lantai saja, bahkan selelah apapun kau selalu menggunakan tangga"

"Ketiga, kau mengambil kotak obat yang kau benci setengah mati dengan alasan mengecek tanggal kadaluarsa ??! Yang benar saja ?? Bahkan ketika ku sarankan untuk meletakkannya dalam kamar mu saja kau menolak dengan sangat keras sampai-sampai ke-3 eonnie mu yang lain membujuk mu selama berhari-hari"

"Keempat, obat mu yang baru ku belikan sebulan lalu tidak tersegel seperti seharusnya"

"Apa itu tak cukup menjelaskan bahwa kau bertingkah cukup aneh hari ini ??!!" tanya Jisoo eonnie sedikit menekankan nada bicara pada kalimat terakhir nya

Being here isn't that easy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang