-47-

73 17 4
                                    

"Eonnie, itu tidak mungkin. Aku tidak bisa mengundur kepulangan ku lagi" ujarku sambil memijat kepala yang kini mulai berdenyut

Permintaan macam apa itu ?? Meeting di Swedia ?? Lusa aku sudah harus terbang ke Korea, mana mungkin aku bisa pergi ke Swedia lagi ??

"Meeting ini sangat penting, Carol ahh. Hanya akan 2 hari disana, eoh ??" nadanya memelas, dan aku masih sibuk dengan pikiran ku sendiri

"2 hari ?? Kalau begitu berangkat hari ini, Eonnie. Dan lusa kita langsung pulang ke Korea" tidak ada pilihan lain lagi, bahkan seharusnya besok aku sudah bisa pulang untuk memberi kejutan tapi rencana ku gagal total karena pembicaraan hari ini

"Pekerjaan mu belum selesai disini, Caroline" Gayoung eonnie meringis melihat tumpukan berkas yang belum ku kerjakan itu, masih cukup banyak sebenarnya

"Malam ini kita akan berangkat ke Swedia, tolong urus segala persiapannya, Eonnie" gadis cantik itu hanya bisa mengiyakan permintaan ku, lebih baik begitu daripada aku sama sekali tidak menghadiri meeting itu kan ??

"Oh, dan barang-barang kami juga nanti tolong kirimkan ke Korea saja. Hanya 2 hari di Swedia, jadi sepertinya aku akan membawa tas yang lebih kecil saja nanti, Eonnie" ujar ku lagi sebelum Gayoung eonnie meninggalkan ruangan ini

"Okayyy" jawabnya singkat lalu berjalan keluar dari kantor ini

Aku hanya bisa menghela napasku dengan kasar, kepalaku serasa dijatuhi batu berat. Denyutan itu tak henti menghujam kepalaku, rasanya aku ingin menangis. Tidak. Tidak ada waktu untuk menangis sekarang, lebih baik kerjakan semua berkas itu sebelum malam menghampiri

Tak berselang lama, Jieun eonnie masuk ke kantor ku. Lebih tepatnya kantor Appa. Senyumnya yang pada awalnya terpahat sempurna pada bibir itu kini mulai memudar ketika melihat banyaknya titik-titik keringat yang membasahi wajah ku

"Caroline, kau berkeringat sangat banyak. Kau kenapa ??" kecemasan itu tidak bisa ia sembunyikan sama sekali, tampak terlalu jelas pada wajah dan nada bicaranya

"Aniya, aku baik--"

"Berhenti mengatakan kau baik-baik saja, Caroline. Tubuhmu menunjukkan kalau dia tidak baik-baik saja" aku hanya bisa menghela napas ketika kalimat ku lagi-lagi dipotong oleh Jieun Eonnie

"Aku harus menyelesaikan ini. Malam nanti kita akan terbang ke Swedia, Eonnie" kini Jieun eonnie tercengang di tempatnya berdiri

Aku belum memberitahu siapapun tentang ide gila yang muncul di otak ku ini, tentu saja Jieun Eonnie terkejut karena memang seharusnya ini tidak ada dalam perencanaan kita sebelumnya

"Kau serius ?? Kau sudah gila ?? Bagaimana dengan kepulangan mu ke Korea besok untuk kejutan mereka ??" aku dilimpahi banyak pertanyaan oleh gadis bertubuh mungil itu

"Ada perubahan rencana, Eonnie. Aku tidak bisa menjawab semua pertanyaan mu sekarang, ada penerbangan yang harus ku kejar malam ini dan pekerjaan ku masih banyak" aku berujar sambil memijat pelipisku yang masih berdenyut sakit

"Kau sudah beritahu mereka ??" tanya Jieun eonnie lagi

Aku menggeleng saja, konsentrasi ku pecah antara mengerjakan berkas dan menjawab pertanyaan gadis cantik itu. Helaan napas kasar itu bukan sekali ku dengar, setidaknya ada lima sampai enam kali sejak Jieun eonnie sampai di ruangan ini

Dia kecewa aku tidak memberitahu apapun soal ini dan lagi-lagi mengambil keputusan yang besar tanpa berdiskusi, tampaknya aku tidak kapok dengan amarah yang ku dapatkan tempo hari dari keempat singa betina itu

Nyatanya kini aku masih melakukan hal yang sama, membuat gadis bermata bulat itu dilanda kecewa yang sama dengan para Eonnie ku. Jujur aku merasa bersalah sekarang

Being here isn't that easy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang