-45-

69 16 4
                                    

Suasana di mobil kini hening, hujan yang mengguyur kota Berlin sore tadi sudah berhenti dan menyisakan langit malam yang cerah. Aku maupun Jieun eonnie keduanya masih terkejut dengan hasil CT scan itu sehingga kami berdua pun sibuk dengan pikiran kami masing-masing

"Eonnie, bolehkah aku minta satu hal ??" suara ku memecah keheningan yang menguasai seisi mobil sejak tadi

"Kalau kau meminta Eonnie untuk tidak memberitahu mereka, maka jawabannya adalah tidak Caroline" aku menghela napas panjang mendengar penuturan nya

"Eonnie--"

"Jangan gila, Carol. Ini bukan masalah sepele, ada dua penyakit mematikan menggerogoti tubuhmu. Kalau tidak segera diobati, ini akan merengut nyawa mu dengan cepat" bisa ku ketahui kalau sekarang rasa khawatir pun melingkupi hati gadis itu

Memilih tak menjawabnya, aku melempar pandangan ku ke jalanan Berlin malam ini. Takut, jujur aku sangat amat takut sekarang. Bukan satu melainkan dua, aku tidak menyangka ternyata keadaan ku cukup mengkhawatirkan

Maksudku, aku tau ada yang tidak beres. Tapi ku kira tidak akan semengerikan ini, rasanya aku tengah hidup dalam mimpi buruk. Masih tak bisa menerima kalau ini adalah faktanya

"Geurae, kalau begitu biar aku yang memberitahukannya pada mereka" suara ku pelan, tapi Jieun eonnie masih bisa mendengarnya dengan jelas

Matanya sesekali melirik ku, dia tidak yakin aku bisa melakukannya. Sedangkan aku pun masih mencerna situasi yang tengah ku hadapi ini, karena jujur tidak mudah menerima kalau hal ini benar-benar menimpaku

"Tapi berikan aku waktu untuk memberitahu mereka" aku bisa merasakan mobil ini berhenti setelah aku menyelesaikan ucapan ku

"Ayo kita bicara dan luruskan situasi ini" iya, sekarang mobil kami berhenti di pinggir jalanan kota Berlin

Aku menghela napas lalu memandang Jieun eonnie yang sudah menatapku sejak tadi. Matanya memerah, entah seberapa kalut pikirannya sekarang aku tidak tau. Yang ku tau hanya tatapannya yang menjelaskan betapa ia khawatir sekarang

"Caroline, kau harus segera melakukan pengobatan. Kanker lambung stadium 3 dan tumor otak tingkat 2 tidak bisa dianggap remeh. Tumor otak mu bisa segera bermutasi menjadi kanker, paboyaa !!" nada bicaranya meninggi, tampak jelas kalau Jieun eonnie cukup frustrasi sekarang

"Eonnie, apa lagi yang kau harapkan ?? Kanker lambung stadium 3 dan tumor otak tingkat 2 dengan persentase hidup yang sangat kecil, aku tidak mau sisa hidupku harus mendekam di rumah sakit. Jadi tolong biarkan aku untuk hidup tanpa penyesalan, eoh ??" aku bahkan tak bisa menangis sekarang.

Jangankan menangis, ini bahkan belum terasa nyata bagiku. Ini terlalu mendadak, aku tidak bisa menerimanya begitu saja. Terlalu kejam dan pahit untuk ku yang hidupnya dipenuhi hal-hal hangat dan manis

"Yakkk !!! Kau gila ???!! Kau harus melakukan pengobatan, Eonnie tidak menerima bantahan" kini air matanya merembes membasahi pipi

Aku masih menolak untuk menerima fakta yang jelas didepan mataku dan Jieun Eonnie yang sudah frustrasi karena hal ini. Pada akhirnya aku harus menghadapi kenyataan pahit itu, cepat atau lambat

"Maksud Eonnie kemoterapi ?? Eonnie, aku melihat bagaimana mereka menderita karena efek samping pengobatan itu. Menderita di sisa hidup ku bukan apa yang ku impikan, Eonnie" lirih ku pelan, air mata Jieun eonnie enggan berhenti turun

Being here isn't that easy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang