128.

78 10 2
                                    

.✿✿✿.

Jihyo berjalan memasuki mansion keluarganya. dengan Eunwoo yang ada disampingnya.

Jihyo terus menggenggam tangan Eunwoo tanpa berniat melepaskannya.

“selamat datang nona muda, tuan muda,” sapa maid yang berada di dekat pintu.

Jihyo membalasnya dengan senyuman. dia langsung menarik Eunwoo kedalam rumahnya.

“Choi Jihyo!”

Jihyo menghentikan langkahnya. dia baru saja akan melewati ruang tamu. tapi seseorang memanggilnya.

Eunwoo yang semula memainkan ponselnya pun menoleh. ada Sowon, Yuju dan Seulgi disana.

Eunwoo dapat merasakan amarah Jihyo karena genggaman gadis itu menjadi sangat kuat.

Eunwoo mengelus tangan Jihyo dengan ibu jarinya. mengkode agar Jihyo tenang.

“apa kau mendengar ku nona muda?”

Jihyo menghela napas pelan, lalu menoleh. “ya, aku mendengarmu.” jawabnya datar.

“kemarilah sayang,” ucap Seulgi lembut sambil menepuk tempat disampingnya.

“kurasa kau juga sebaiknya kemari Eunwoo-ah, kami memerlukanmu.” ucap Seulgi pada Eunwoo yang tadinya akan pergi.

“oke,”

Jihyo langsung duduk disamping ibunya. dengan Eunwoo yang ada disampingnya.

“apa lagi?”

“kau membunuh bodyguard ku kan? kau ini kenapa suka sekali membunuh orang hah?! dasar psikopat!”

Seulgi menutup matanya, tangannya perlahan mulai mengepal.

Jihyo hanya diam dengan sebelah tangannya meraih sesuatu di belakang tubuhnya.

Eunwoo yang melihat itu mulai berjaga-jaga. ia tau maksud itu.

Jihyo mengambil pistolnya.

“aku tak tau kenapa gadis aneh sepertimu bisa disukai banyak orang! sulit diatur, pembunuh! kemarin juga kau pulang sekolah larut malam! kemana saja kau?! jadi berandalan?! pergi ke bar?! jangan-jangan kau menjual dirimu pada pria berhidung belang itu?! tak punya harga diri! kau mencemari nama baik keluarga Choi dan Kang yang terhormat.”

“cukup eomma!” sahut Yuju. dia tak tahan karena eomma nya terus berkata yang tidak-tidak pada Jihyo.

“jangan membelanya Yuju. dia bahkan kabur semalam dan membunuh bodyguard ku! gadis berandalan!murahan!”

Jihyo langsung berdiri dan nyaris menyerang Sowon jika Eunwoo tidak langsung menahannya.

Eunwoo menahan tangan Jihyo yang akan mengeluarkan pistolnya.

“tenanglah,” bisik Eunwoo pelan

“dia merendahkanku,” gumam Jihyo pelan. meskipun begitu Eunwoo dapat merasakan amarahnya.

𝓜𝓮 𝓪𝓷𝓭 𝓜𝔂 𝓦𝓸𝓻𝓵𝓭 [1/2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang