Chapter 09 - Revenge or Motive?

871 57 21
                                    

⚠️🔞WARNING:
PARENTAL GUIDANCE SUGGESTED!
Cerita ini bermuatan konten dewasa. Harap bijak dalam membaca dan memberikan komentar. Tidak diperuntukkan bagi pembaca di bawah umur 17 (tujuh belas) tahun!

⚠️⭐️Wajib Tekan VOTE! (Note this).

Chapter 09 - Revenge or Motive?

🍂

Malam yang panas, pagi pun menggila. Kalimat itulah yang sedang menggambarkan bagaimana Tiffany dan Sehun saat sama-sama sedang mencoba mengendalikan hasrat mereka yang tertahan selama hampir bertahun-tahun tidak tersalurkan.

Jika malam sebelumnya Sehun menggila, pagi ini laki-laki itu pun tak segan membuat Tiffany kembali bertekuk lutut di hadapannya. Seperti sekarang... saat Tiffany sedang memanjakan milik Sehun di bawah sana. Yang Sehun rasakan hanyalah kenikmatan tiada tara yang sedang diberikan oleh Tiffany untuknya.

"Ah... sssh..." Sehun mengerang dengan kuat, ketika dirinya baru saja mencapai klimaksnya pagi ini.

Tiffany yang ada di bawahnya sedang mengatur nafasnya yang tidak beraturan. Ia tahu, hal yang terjadi semalam dan pagi ini benar-benar membuatnya gila. Ya... Sehun membuatnya gila.

"Gomawo..." bisik Sehun. "Tapi aku lebih suka mengeluarkannya di dalam..." sambungnya, kemudian bibirnya menciumi leher wanita itu hingga Tiffany sedikit merasa kegelian.

Setelah bermanja-manja di leher Tiffany, kini Sehun beralih ke samping wanita itu, sedang berbaring. Mengistirahatkan tubuhnya selama sesaat setelah permainan panas pagi ini yang berakhir dengan nikmat. Bukankah... mereka tampak seperti dua orang yang sudah memiliki status hubungan suami dan istri?

"Jangan pergi bekerja hari ini, hm?" Ujar Sehun, sembari menyampingkan posisi tubuhnya menghadap ke arah Tiffany dengan sebelah tangannya yang memeluk pinggang wanita itu. "Temani aku jalan-jalan." Tambahnya kemudian.

Tiffany langsung berpikir dengan keras. Permainan yang Sehun lakukan memang membuatnya ketagihan. Tidak ingin munafik, tapi... Tiffany merindukan momen di mana tubuhnya disentuh oleh seorang pria. Apalagi, pria itu adalah pria seperti Oh Sehun. Orang yang dengan senang hati membuat Tiffany menjadi 'kerasukan' di atas ranjang seketika.

Namun, lagi-lagi ia memikirkan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu tunggal. Memikirkan, bagaimana dengan Sewon? Tiffany membutuhkan pekerjaan ini untuk menafkahi Sewon dan dirinya. Tiffany juga sudah berpikir, memberitahu Sehun semua hal yang sudah terjadi pada dirinya —Tiffany— selama tujuh tahun belakangan, bukanlah jalan keluarnya. Saat ini, jalan keduanya —Sehun dan Tiffany— sudah berbeda. Sehun tidak perlu tahu, bahwa Tiffany memiliki seorang putra sekarang. Catat, putra kandung! Atau bahasa lainnya, Sewon tidak perlu mengetahui siapa ayah kandungnya. Dan Sehun... tidak perlu mengetahui, siapa sosok Sewon yang sebenarnya.

"Aku harus bekerja, Sehun-ah! Aku... harus menafkahi hidupku," ujar Tiffany.

Baru saja ingin bangkit dari posisinya, bermaksud untuk berjalan ke arah kamar mandi dan membersihkan diri, namun... Sehun dengan cepat menahan gerakan Tiffany yang ingin beranjak dari ranjang. Laki-laki itu mencengkeram pergelangan tangan Tiffany dengan kuat, namun terasa lembut.

"Menikahlah denganku?!" Sahut Sehun. Seketika, air mata mulai menggenang di balik mata Tiffany. Pikirnya, andai semudah yang kita bayangkan dan kita ucapkan. Tapi kenyataannya... kita tidak bisa melawan takdir, Sehun-ah!

WILD ROMANCE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang