Chapter 04 - Time, Mistake

1.2K 125 66
                                    

Itu vote ancur amet? Atuh jangan mau enaknya ajah yes👌🏻Kalo vote belom berubah, yah jangan nyalahin orang karena gak dilanjut-lanjut ceritanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu vote ancur amet? Atuh jangan mau enaknya ajah yes👌🏻
Kalo vote belom berubah, yah jangan nyalahin orang karena gak dilanjut-lanjut ceritanya.
Harus pake cara lama? Harus sampe 100 vote dulu baru lanjut?
Kurang tebel?👆🏻

• • •

Chapter 04 - Time, Mistake

• • •

Sepertinya, ada saja yang bisa membuat mood Sehun hancur meski hari belum memasuki pukul dua belas siang. Ia bertanya-tanya pada dirinya sendiri, apakah menggunakan jasa seorang dukun untuk membuat orang tersandung hingga kepalanya terbentur dan terluka adalah sesuatu yang diperbolehkan dan tidak haram hukumnya dalam agama? Pasalnya, sudah hampir satu jam ia berada di auditorium bersama para dokter lainnya hanya untuk menunggu seseorang yang seharusnya sudah memimpin rapat satu jam yang lalu. Tapi yang ada, sosok orang yang selalu dengan senang hati Sehun juluki sebagai 'manusia loyo' itu belum juga kunjung datang.

Cklek...

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka dan menampilkan sosok Jaehyun yang baru muncul dari balik pintu. Sehun yang melihat kedatangannya langsung berdecak, tidak percaya.

"Kita mulai rapat kita!" ujar Jaehyun yang sudah berdiri di tengah-tengah ruangan.

Kau datang terlambat, dan kau tidak memiliki perasaan bersalah? Bahkan meminta maaf pun tidak? Konyol!—

Sehun berdiri dari tempat ia duduk dan matanya langsung tertuju pada Jaehyun yang terlihat sibuk dengan lembaran kertas di tangannya.

"Rapat seharusnya sudah dimulai satu jam yang lalu, dan anda... dokter Jung, apa anda tidak memiliki rasa hormat mu kepada para dokter lain yang mungkin saja memiliki jadwal lain selain rapat pagi menjelang siang ini?" sahut Sehun.

Terlihat semua orang yang sedang menggunakan jas berwarna putih di dalam ruangan itu langsung melirik ke arah Sehun yang sekarang sedang bersitegang dengan Jaehyun. Mata keduanya bertemu, hingga keadaan menjadi lebih canggung sekarang.

"Apa... anda memiliki hal yang ingin disampaikan dokter Oh? Kenapa harus terlihat dan terdengar sinis seperti itu?"

"Hhh..." Sehun kembali berdecak kesal dan membuang nafasnya kasar. Jika saja melempar seseorang dengan sebuah vas bunga diijinkan, mungkin sudah sedari tadi Jaehyun berbaring di ranjang rumah sakit dan dibawa ke instalasi gawat darurat.

"Kita mulai..." ujar Jaehyun, kemudian memalingkan matanya dari Sehun yang masih saja betah berdiri sembari berkacak pinggang.

WILD ROMANCE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang