Chapter 28 - All Should be Revealed

89 13 3
                                    

Udah makin gaseru kah?

Kalo bisa baca cerita ini sampe bawah, berarti bisa baca kalimat di bawah ini!⤵️
⚠️⭐️WAJIB TEKAN VOTE!

⚠️🔞WARNING:
PARENTAL GUIDANCE SUGGESTED!
Cerita ini bermuatan konten dewasa. Harap bijak dalam membaca dan memberikan komentar. Tidak diperuntukkan bagi pembaca di bawah umur 17 (tujuh belas) tahun!

Chapter 28 - All Should be Revealed

🍂

Seperti yang sudah direncanakan. Hari ini, Sehun dan Tiffany akan kembali berkendara dari Portland menuju Vancouver, Kanada. Jaraknya hanya lima setengah jam perjalanan. Dan dalam lima sampai enam jam ke depan, Tiffany dapat bertemu kembali dengan kedua orang tuanya yang memang sudah menetap di Kanada. Awalnya, Sehun mengusulkan untuk keduanya berhenti di Seattle untuk sekedar makan siang, atau mampir ke sebuah tempat rekreasi. Namun, Tiffany menolak dengan alasan, keduanya sudah sangat dekat untuk sampai di Kanada.

Setelah menyelesaikan sarapan pagi mereka, keduanya langsung bergegas dari hotel. Tiffany rasanya sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan kedua orang tuanya lagi. Sewaktu masih di bangku SMA, kedua orang tuanya memang sudah memutuskan untuk mempercayai Tiffany agar wanita itu bisa hidup mandiri di Korea Selatan. Dan kejadian hamil di luar nikah itu pun terjadi. Tiffany memang mengatakan pada Guru Jung sewaktu dirinya keluar dari sekolah, dia akan menyusul orang tuanya ke Kanada. Yang Sehun tahu pun, Tiffany ke Kanada. Ya! Tiffany tidak pernah sekalipun ke Kanada. Bayangkan saja? Mana berani Tiffany menyusul kedua orang tuanya ke Kanada dalam keadaan dirinya yang sedang berbadan dua? Apa reaksi kedua orang tuanya nanti? Tapi sekarang, adalah cerita lain. Tiffany sudah bisa memberanikan diri untuk bertemu kedua orang tuanya. Apalagi, sudah ada Sehun yang ikut bersamanya. Anggap saja, wanita itu menjadi lebih percaya diri.

Niat keduanya yang sejak awal memutuskan untuk tidak mampir ke Seattle, terlihat gagal sudah. Buktinya, Sehun kini sudah menghentikan mobilnya di sebuah parkiran rest area di Seattle. Namun, bukan mampir untuk makan siang, atau ingin ke tempat wisata. Tapi itu karena Sehun yang tiba-tiba merasa berkeinginan besar untuk buang air besar.

"Hei! Aku tidak tahan lagi! Jika kau ingin membeli sesuatu dari mini market, jangan lupa mematikan mobil dan membawa kuncinya! AKU HARUS KE TOILET SEKARANG!" Seru Sehun, kemudian membuka pintu mobil lalu berlari meninggalkan area parkir menuju toilet terdekat.

Tiffany tertawa, sekaligus merasa jengkel. "HEI! KAU PIKIR AKU SEBODOH ITU, MENINGGALKAN MOBIL DENGAN MESIN MENYALA SEDANGKAN AKU BERBELANJA DI MINIMARKET?!"

Masih dengan tertawaannya akibat kelakuan Sehun, Tiffany kemudian berjalan keluar dari pintu sisi penumpang, lalu berjalan ke sisi pengemudi. Ia mematikan mesin mobil dan mencabut kuncinya. Setelah memastikan mobil sudah terkunci, Tiffany melangkahkan kedua kakinya menuju sebuah minimarket yang ada di area itu. Ia masuk dan mulai mengambil beberapa cemilan dan minuman bersoda dari lemari pendingin. Tangannya yang lain sibuk dengan ponselnya. Tak lama kemudian...

"Eo, Jisoo-ya..."

"Sudah sampai di mana kalian?" Tanya Jisoo.

"Seattle. Kami akan menyeberang perbatasan dalam beberapa jam ke depan." jawab Tiffany. "Bagaimana keadaan kalian di sana?" Tanyanya kemudian.

"Aman! Terkendali! Kau tidak perlu memikirkan kami di sini! Pikirkan saja waktu-waktu berbulan madu kalian!" Sahut Jisoo dari ujung telepon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WILD ROMANCE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang