⚠️🔞WARNING:
PARENTAL GUIDANCE SUGGESTED!
Cerita ini bermuatan konten dewasa. Harap bijak dalam membaca dan memberikan komentar. Tidak diperuntukkan bagi pembaca di bawah umur 17 (tujuh belas) tahun!⚠️⭐️Wajib Tekan VOTE! (Note this).
Chapter 13 - Knowing The Same
🍂
Matahari, mulai tenggelam di arah barat. Warna merah nampaknya mulai mendominasi langit sore hari ini. Semakin sore, semakin banyak pula tamu hotel yang berdatangan. Seperti biasa... kebanyakan dari mereka pasti adalah pebisnis yang datang dari negara bagian wilayah Amerika Serikat atau justru datang dari luar negeri dengan tujuan yang sama, yaitu melakukan perjalanan bisnis atau urusan perwakilan diplomatik. Justru, sangat jarang turis yang menggunakan pakaian santai —layaknya traveller— dan malah lebih sering terlihat orang-orang dengan setelan jas yang berlalu-lalang.
Termasuk Sehun, salah satu tamu hotel yang berasal dari Korea, dan sedang melakukan perjalanan bisnis di negeri ini. Mobil yang bertugas untuk mengantar-jemput laki-laki itu nampaknya baru saja berhenti di halaman lobi utama.
"Thanks, Warren," tutur Sehun.
"Anytime, Sir..." balas Warren.
"Ah! Aku hampir lupa. Kau... punya seorang putri di rumah, 'kan?" tanya Sehun.
"Ya, Tuan. Ada apa?"
"Salah satu dewan rumah sakit tempat aku melakukan penelitian memberikanku bingkisan siang tadi. Dan karena aku tidak mungkin menghabiskan semua ini, juga semua kebutuhan makanan ringanku sudah dipenuhi oleh pihak hotel... jadi, kau boleh membawanya pulang ke rumah dan memberikan ini pada putrimu!"
"Benarkah, Tuan? Oh... terima kasih. Anda sangat baik hati, Tuan..." tutur Warren, berterima kasih dengan sungguh-sungguh.
"It's okay! Besides, this is full of sweets and gummy bears! Aku tidak yakin, gigiku akan kuat memakannya," kata Sehun, bergurau.
"My daughter, gonna be love this! Thanks Sir, again..." kata Warren, dengan wajah cerahnya yang seperti biasa.
"Sesekali, kau boleh mengajak putri-mu untuk ikut pergi bekerja bersamamu. Itu akan membuatmu sibuk, daripada harus menungguku seharian hingga selesai bekerja di laboratorium," jelas Sehun.
"I will, Sir." Balas Warren.
"So... I have to go to my residence now. Take care..." kata Sehun, lalu membuka pintu mobil.
"You too, Sir. Have a great night," tutup Warren.
Tak lama kemudian, Sehun membuka pintu mobil dan tak lupa pula ia mengambil gelas latte yang ia letakkan di cup holder dekat persneling depan. Ya... laki-laki itu sengaja membeli latte yang ia pesan sebelumnya di kafe saat keluar dari laboratorium tadi.
Setelah turun dari mobil dan pintu mobil penumpang belakang sudah tertutup, Sehun langsung melangkahkan kedua kakinya berjalan melewati lobi utama, dan berniat untuk segera tiba di kediamannya. Namun...
"Geez! I'm sorry, Sir! I was looking at my cell phone... and i didn't..."
Awalnya Sehun ingin sekali memaki orang yang baru saja menabraknya dari arah belakang, hingga membuat latte digenggaman Sehun terjatuh seketika hingga membasahi lantai. Namun, karena rasa lelah yang mendominasi tubuhnya saat ini, akhirnya Sehun urungkan niatnya itu. Lagi pula, jika dipikir-pikir, bertengkar dengan orang asing hanya karena masalah sepele, sepertinya bukanlah hal yang baik. Atau bisa dibilang, Sehun hanya tidak ingin mencari perkara di negeri orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
WILD ROMANCE 2
Fanfiction[ONGOING] ☑ [THE SEQUEL] 🔞Underage? Please... known your own limit! . Merupakan babak baru, bagi Tiffany maupun Sehun. Berpisah selama hampir tujuh tahun lamanya, akhirnya takdir mempertemukan mereka kembali, secara tak sengaja di sebuah hotel bint...