Chapter 24 - Best Mistake

239 25 11
                                    

Kalo bisa baca cerita ini sampe bawah, berarti bisa baca kalimat di bawah ini!⤵️
⚠️⭐️WAJIB TEKAN VOTE!

⚠️🔞WARNING:
PARENTAL GUIDANCE SUGGESTED!
Cerita ini bermuatan konten dewasa. Harap bijak dalam membaca dan memberikan komentar. Tidak diperuntukkan bagi pembaca di bawah umur 17 (tujuh belas) tahun!

Chapter 24 - Best Mistake

🍂

Suatu siang yang cukup terik, sedikit membakar kulit, di waktu musim kemarau seperti ini. Tenggorokkan bahkan menjadi lebih sering merasa haus, dan minuman dingin berenergi adalah satu-satunya minuman yang mungkin bisa melegakan dahaga yang seakan sedang kekeringan.

Tiffany saat ini sedang menunggu Sehun yang sedang membeli beberapa minuman penyegar di sebuah minimarket di seberang jalan. Dari kaca jendela minimarket yang tembus pandang hingga dapat melihat seluruh rak-rak toko yang berjajarkan segala jenis makanan ringan, di sanalah Sehun. Tampak sedang berdiri membelakanginya, terlihat seperti sedang memilih-milih beberapa makanan ringan dengan dua buah botol minuman dingin yang sudah ia pegang.

Selagi menunggu, akhirnya Tiffany lebih memilih untuk menyibukkan dirinya dengan mengutak-atik ponselnya sendiri. Tak lama, sebuah pesan singkat, —dengan nomor tidak dikenal, begitu saja masuk, menginterupsi kegiatan Tiffany yang sedang asik menggulirkan layar ponsel pintarnya, —sedang melihat-lihat video lucu hewan-hewan di aplikasi jejaring sosial media. Penasaran dengan siapa yang mengiriminya pesan, langsung saja Tiffany menutup aplikasi yang sedang berjalan dan beralih ke kotak masuk pesan demi melihat isi pesan tersebut.

Sudah merasa bahagia sekarang? Apa kau ingin tahu, bagaimana caraku merebut kebahagiaanmu saat ini?

Tiffany langsung menautkan kedua alisnya. Isi pesan singkat yang terdengar misterius itu cukup membuatnya merasa sensitif. Pikirnya, apa orang-orang sudah segila ini?

Pikir Tiffany, hanya saja, kenapa orang-orang bisa mengirim pesan bernada ancaman seperti ini? Meski Tiffany tidak tahu siapa pengirimnya, Tiffany masih berusaha untuk berpikiran positif, bahwa ini hanyalan pesan salah kirim yang dilakukan oleh seseorang yang tidak ia kenal. Tapi sekali lagi... Tiffany berpikir, kenapa ada orang yang masih saja bisa melakukan ancaman gila seperti ini? Pikirnya lagi, sesalah-salahnya manusia, tidakkah bisa dibicarakan dengan baik-baik tanpa harus melakukan ancaman-ancaman bodoh seperti ini?

Setelah memutuskan untuk bersikap abai pada pesan singkat bodoh yang dikirim padanya, Tiffany memilih untuk memasukkan ponselnya ke dalam tas kecil digenggamannya, bersamaan dengan dirinya yang mengubur dalam-dalam pikiran negatif yang mungkin saja akan mengganggu jalan pikirannya sendiri. Dan tentu saja, lagi-lagi dirinya akan kembali bersikap overthink.

Di saat yang bersamaan pula, Sehun tersenyum dan melambai ke arahnya saat laki-laki itu masih ada di kasir. Setelah Tiffany menduga bahwa Sehun sudah selesai bertransaksi, kini kedua matanya melihat Sehun berjalan keluar dari minimarket, dan sedang ingin menuju ke arahnya. Keduanya saling melempar senyum. Sehun tersenyum lebar, sembari menunjukkan apa yang ada di tangannya. Namun... hal itu terjadi...

BUGH!!!

Untuk sepersekian detik lamanya, Tiffany memejamkan kedua matanya. Mencoba memproses apa yang baru saja indera penglihatannya itu tangkap beberapa detik yang lalu. Perubahan suasana mulai terjadi, di mana Tiffany merasa waktu begitu lambat berjalan. Bagaikan sebuah gambar bergerak slow-motion yang lebih dapat menggambarkan suasana saat ini. Lalu, kedua matanya melirik ke arah samping kirinya. Tiba-tiba, air mata berlinang di bawah matanya. Ia dapat melihat dengan jelas, sesosok laki-laki yang baru beberapa detik yang lalu sedang tersenyum lebar ke arahnya. Kini, tidak ada lagi senyuman itu. Yang bisa Tiffany lihat hanyalah, tatapan penuh kekosongan yang ada di mata laki-laki itu. Wajahnya menempel dengan aspal, bersamaan dengan tubuhnya yang tidak bergerak sama sekali. Tiffany histeris, saat ia tahu, darah segar mulai mengalir di jalanan yang beraspal itu.

WILD ROMANCE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang