Chapter 20 - When it Happens, You Will Know

181 19 8
                                    

⚠️🔞WARNING:
PARENTAL GUIDANCE SUGGESTED!
Cerita ini bermuatan konten dewasa. Harap bijak dalam membaca dan memberikan komentar. Tidak diperuntukkan bagi pembaca di bawah umur 17 (tujuh belas) tahun!

⚠️⭐️Wajib Tekan VOTE! (Note this).

Chapter 20 - When it Happens, You Will Know

🍂

"Jisoo-ya... aku akan pergi bersama Sehun ke Kanada, siang ini..."

Hening.

"Uhug!" Jisoo terbatuk, karena tersedak oleh roti selai yang ia bikin sendiri. Kemudian, "Michyeosseo?! (Kau gila?)"

"Bagaimana sekarang?" Lirih Tiffany, frustrasi. Tapi di sisi lain, ia tidak bisa menyangkal, bagaimana perasaannya mengenai ajakan Sehun yang semakin memintanya untuk ke jenjang yang lebih serius daripada hanya menjadi sekadar temen seks belaka.

"Apanya yang bagaimana? Menurutmu bagaimana? Pertanyaan itu hanya bisa dijawab oleh hati dan perasaanmu sendiri!" Sahut Jisoo dengan santai... kemudian kembali memakan roti di tangannya.

Saat mendengar ucapan Jisoo, Tiffany kembali merenung. Ia sadar, ia sudah tidak bisa lepas dari genggaman Sehun. Mengingat bagaimana Sehun berusaha keras untuk memiliki Tiffany, dengan cara membawa wanita itu kembali ke Korea, dan membuat Tiffany menikah dengan Sehun. Tapi, sampai sekarang, Tiffany takut, akan rahasia yang selama ini ia sembunyikan dari Sehun. Tiffany justru berpikiran, Sehun pasti akan merasa ragu untuk melanjutkan hubungannya dengan Tiffany jika tahu siapa dan apa status Sewon. Bagaimanapun, hal yang Tiffany rahasiakan ini mungkin saja akan mengejutkan bahkan menyakiti hati Sehun. Selama ini, yang Tiffany pikirkan memang ia bahagia bersama Sehun. Tapi ia juga memikirkan, bagaimana reaksi Sehun jika tahu siapa Sewon yang tiba-tiba hadir dalam hubungan keduanya. Memikirkan, apakah Sehun siap... menerima Sewon?

Malam sebelumnya.

Dalam situasi hening yang mendominasi kamar hotel Sehun, —Tiffany berdiri dan bersandar pada meja besar di sudut ruangan, sedangkan Sehun terduduk di tepi ranjang, Tiffany tampak sedang dipenuhi berbagai pertanyaan, ketakutan hingga kekhawatiran dalam benaknya. Rasa-rasanya, Tiffany sudah tidak bisa menampung itu semua sendirian. Ia butuh seseorang yang dapat membantunya mencari jalan keluar atas setiap keputusan dan tindakan yang harus ia pilih dengan sebaik mungkin. Tapi pertanyaannya, siapa orang yang tepat untuk Tiffany mencurahkan isi hati di saat situasi yang sungguh membingungkan seperti ini?

Saat sudah tidak tahan dengan situasi yang sunyi ini, Tiffany akhirnya memutuskan untuk kembali ke ruang ganti staff, berganti pakaian dan mengucapkan salam perpisahan dengan seragam kerjanya, kemudian... hal selanjutnya yang ingin ia lakukan adalah pulang ke rumah.

"Aku akan pergi sekarang..." Kata Tiffany, memecah ketenangan sambil beranjak dari tempat ia berpijak sebelumnya.

Saat Tiffany melewati Sehun yang masih bergeming di tepi ranjang, tangannya langsung meraih pergelangan tangan Tiffany dengan lembut. Ia lalu menarik Tiffany, agar wanita itu berdiri tepat di depannya. Masih dalam posisi terduduk, Sehun kemudian mendongakkan kepalanya demi menatap Tiffany yang saat itu sudah balas menatapnya terlebih dahulu.

"Kau mau pergi ke mana?" Tanya Sehun, dengan nada lembut.

"Aku akan pulang ke rumah," balas Tiffany. "Kau tidak perlu mengkhawatirkanku. Aku bisa pulang sendiri dengan aman. Aku akan meneleponmu, jika sudah sampai di rumah nanti." Terangnya kemudian.

WILD ROMANCE 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang