16. MENYERAH (FlashBack)

9.3K 1.6K 546
                                    

8

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

8.05 AM

Pagi yang begitu mendung menyambut langit Ireland hari itu. Gemuruh hujan mulai terdengar di antara langit mendung yang gelap. Angin mulai menerpa, menggoyangkan dedaunan yang tumbuh di antara ranting pohon rindang. Hawa dingin perlahan mulai menyergap, melingkupi setiap insan yang ada di sana. Pieter, terlihat begitu marah menatap kamarnya yang kosong.

Isterinya melarikan diri!

Oakley mengkhianiti kebebasan yang ia berikan!

"Tuan?"

"Berani-beraninya dia melarikan diri!" desis Pieter dengan begitu geram. Netra birunya terlihat sangat memerah, tanda jika pria itu sedang dalam puncak kemarahannya.

Melihat Pieter yang sedang dalam keadaan buruk, Thomas perlahan mendekat, mencoba untuk kembali meyakinkan Pieter, jika Yennifer mungkin saja mendengar percakapan mereka pagi tadi.

"Tuan, saya rasa Nona Yennifer telah salah paham tentang-..."

"Dia pasti akan kabur bersama ayahnya Thomas! Wanita tidak tahu diri itu, diam-diam pasti telah menghubungi ayahnya. Dia bersekongkol dengan ayahnya untuk menjebakku! Dia-.... Wanita itu! Hah! Sial!" geram Pieter yang merasa begitu kecewa atas "pengkhianatan" Yennifer.

Bagaimana bisa wanita itu melarikan diri setelah semuanya?

Bagaimana bisa, Yennifer menjadi wanita yang begitu tidak tahu diuntung?

Dengan perasaan yang begitu marah, Pieter menatap foto Yennifer yang ada di atas nakas. Hatinya kembali merasakan sakit. Dia pikir, Oakley memiliki hati yang tulus. Dia pikir, Oakley dapat memegang janjinya untuk tidak melarikan diri. Dan dia pikir, semua sikap dan dendam yang telah ia redam, dapat membuat wanita itu bertahan di sisinya.

Tapi, tidak! Wanita itu malah memanfaatkan kebodohan dan kelalaiannya untuk melarikan diri!

Ternyata, darah pengkhianat memang tidak bisa diberi kepercayaan!

"Kembalilah Thomas. Jaga Almero. Aku akan mengakhiri segalanya hari ini," sambung Pieter sebelum ia berbalik, membuka laci meja kerjanya dan mengambil sebuah pistol dari dalam sana.

Pieter tidak bisa lagi mentolerir hal ini!

"Aku bersumpah, aku akan membuatmu merasakan hidup di neraka, Oakley. Kau, dan keluargamu akan merasakan akibatnya suatu hari nanti," sumpah Pieter di dalam hati kecilnya.

Kepercayaan yang sempat ia berikan pada Yennifer hancur begitu saja. Tak ada belas kasih yang tersisa untuk wanita yang telah melahirkan sepasang anak kembarnya pada musim gugur yang lalu.

Kejadian hari ini seolah menyadarkan Pieter akan kenyataan pahit bahwa Yennifer Oakley Harris, isteri sekaligus ibu dari Almero hanyalah seorang wanita pengkhianat yang telah membuatnya kehilangan seluruh anggota keluarganya!

Autumn In The CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang