13. TAK BISA MELEPASKAN (FlashBack)

8.8K 1.4K 294
                                    

Canada, 2 Years Later

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Canada, 2 Years Later

9.46 PM

Musim telah silih berganti menghiasi langit Kanada sejak kejadian kelabu yang mengubah hidup Yennifer waktu itu. Sudah terlalu banyak daun maple yang jatuh menguning dan gugur dari pohonnya setelah kejadian itu.

Hidup Yennifer pun kini telah berubah. Hari-harinya tak lagi sama seperti dulu. Jika dulu ia bisa bertahan di tengah keluarga yang membencinya karena Andrew, kini Yennifer rasanya tak lagi sanggup untuk bertahan menghadapi Pieter-kakak Andrew, sekaligus pewaris asli keluarga Wellington yang disembunyikan selama bertahun-tahun.

Ya, Pieter Dave Wellington adalah satu-satunya anak kandung dari David Dave Wellington dan Samantha  Wellington yang disembunyikan dari publik.

Yennifer terdiam menatap hujan dari balik kaca jendela kamarnya. Tatapan kosong dan tetesan air mata yang mengalir dari sudut matanya setiap saat, sepertinya cukup untuk menggambarkan bagaimana keadaan Yennifer setelah Yhein tiada.

Yennifer bahkan tidak keluar dari kamarnya sejak tiga hari yang lalu karena rasa tak percaya akan kepergian sang buah hati yang begitu ia sayangi. Wanita itu hanya berdiam diri, duduk di atas sofa sambil menatap jendela hingga terkadang ia terlelap dan terbangun dengan keadaan yang sama.

Yennifer mengurung dirinya dalam kegelapan dan kesedihan.

Wanita itu semakin terpuruk dari hari ke hari. Kepergian Yhenielle yang merupakan semangat hidupnya saat ini.

"Nona, Anda harus makan," ujar Selena saat ia masuk ke dalam kamar dengan membawa nampan berisi makan malam yang masih hangat.

Entah sudah berapa kali ia mengucapkan kalimat itu, namun Yennifer tetap tak memberi respon. Dan itu akhirnya membuat Selena menyerah. Dia kembali keluar dengan membawa nampan itu.
_

_________________________________

Sementara itu, Pieter yang baru saja kembali dari perjalanan bisnisnya dan mendapati Selena yang keluar dari dalam Yennifer dengan membawa sebuah nampan makanan yang masih utuh-tanda jika wanita itu lagi-lagi tak menyentuh makanannya.

Melihat itu, Pieter pun mendekati Selena. Dia menatap nampan itu dengan penuh emosi.

"Tuan," sapa Selena dengan hormat saat Pieter mendekatinya.

"Apa dia masih tidak mau makan?" tanya Pieter dengan tatapan yang begitu dingin. Selena pun mengangguk dengan ragu-ragu.

"Nona tidak keluar kamar dan tidak pernah memakan apapun sejak tiga hari yang lalu. Dia-..."

Dan Pieter langsung berlari menaiki anak tangga yang mengarah ke kamar Yennifer tanpa sempat membiarkan Selena menyelesaikan perkataannya. Pieter berlari dengan begitu kencang hingga...

Brak!

Pria itu membuka pintu kamar Yennifer dengan sangat kencang hingga daun pintu berwarna putih itu membentur dinding dan kembali tertutup dengan sendirinya.

Autumn In The CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang