20. RAHASIA TERBESAR

8.6K 1.2K 120
                                    

Los Angeles, CA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Los Angeles, CA

11. 45 PM

"Kenali aku Oakley, kenali aku..., kenali aku..."

"Hah! Hah! Hah!" Dan Yennifer langsung terbangun dari tidurnya saat perkataan itu lagi-lagi masuk ke alam mimpi—mengacaukan pikiran dan tidurnya yang nyenyak. Dengan napas yang terengah dan wajah yang pucat pasi, Yennifer menyingkap selimutnya dan bangkit dari tempat tidur.

Wanita itu mengambil segelas air putih yang ada di atas nakas dan meminumnya hingga tandas.

"Oakley?"

Prang!

Gelas kristal itu langsung terjatuh ke lantai begitu ia mendegar suara Pieter. Keterkejutan jelas terlihat di wajah cantik Yennifer yang terlihat lelah. Sedangkan Pieter yang baru saja keluar dari dalam kamar mandi hanya bisa menatapnya dengan dingin.

"Terkejut heh?" sindir Pieter sebelum ia meletakkan handuk kecil yang ia gunakan untuk mengeringkan rambutnya ke atas sofa. Yennifer tidak menanggapi sindiran itu, ia lebih memilih untuk segera membersihkan serpihan kaca yang ada di lantai.

Namun belum sempat ia menyentuh beling-beling itu, Pieter sudah lebih dulu menahan lengannya dan memaksanya untuk kembali berdiri tegak.

"Apa yang sedang kau pikirkan hingga suaraku dapat membuatmu begitu terkejut?" tanya Pieter. Yennifer terdiam sejenak, ia ragu untuk mengatakannya. Tapi....

"Kau," jawab Yennifer pada akhirnya.

Mendengar itu, Pieter menaikkan sebelah alisnya.

"Aku melihatmu di dalam mimpiku," sambung Yennifer. Eskpresi Pieter seketika itu juga berubah. Wajah  dingin itu tiba-tiba saja menjadi penasaran.

"Bagaimana aku yang kau lihat di dalam mimpimu?"

"Entahlah, tapi aku sering bermimpi melihatmu tersenyum. Tapi anehnya, aku merasa jika itu bukan dirimu, Pieter," jelas Yennifer dengan sorot mata yang terlihat begitu kebingungan.

"Aku merasa kalian bukanlah satu orang yang sama. Kau dan dia, kalian dua orang yang berbeda bukan?" tanya Yennifer dengan wajah penuh tanda tanya. Mendengar pertanyaan itu, Pieter hanya bisa terdiam. Pria itu hanya mampu memberikan sebuah tatapan dingin pada isterinya.

Apakah ini pertanda jika ingatan Yennifer mulai kembali?

"Entahlah. Aku tidak tahu," jawab Pieter pada akhirnya. Pria itu kemudian berbalik dan dengan santainya membuka bathrobe mandi itu di depan Yennifer. Yennifer yang melihatnya pun langsung berbalik badan, dan itu sukses membuat Pieter tersenyum geli.

"Untuk apa berbalik? Bukankah kau sudah terlalu sering melihatnya, Oakley?" tanya Pieter sembari memakai satu persatu pakaiannya. Semburat merah langsung timbul di pipi merah Yennifer saat ia mendengar pertanyaan Pieter. Wanita itu tidak berani membuka suaranya hingga Pieter selesai memakai baju.

Autumn In The CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang