27. AUTUMN IN THE CRY

12.5K 1.2K 262
                                    

Los Angeles, California

Pagi itu, cuaca terlihat sangat mendung dengan gemuruh langit yang saling bersahut-sahutan. Semilir angin pagi yang kian berhembus mengantarkan dingin, seolah memberi pertanda bahwa hujan akan turun sebentar lagi. Dan di sini lah Axille sekarang, menatap jalanan kota Los Angeles dari balik kaca mobil dengan senyum manis yang mengembang di wajahnya.

Sebentar lagi, ia akan bertemu dengan puteri cantiknya, Oakley...

Ya, setidaknya itu adalah harapan terbesar yang kian membuncah di hati Axille sejak Rion menyuruhnya terbang ke Los Angeles pada dini hari tadi, tepat sesaat setelah ia memimpikan sosok Oakley kecil di masa lalu.

"Kita sudah sampai Nyonya." Lamunan Axille langsung terpecah tatkala supir pribadi Rion membuka suara. Untuk sesaat Axille terdiam, memandangi bangunan megah yang ada di hadapannya. Tak lama sang supir pun keluar untuk membukakan pintu mobil.

"Silakan Nyonya." Tanpa melepas pandangannya dari mansion bergaya klasik itu, Axille pun keluar dari dalam mobil.

Di dalam hati ia bertanya-tanya, mansion siapa ini?

Apa Rion yang membelinya?

Kenapa ia tidak tahu jika Rion memiliki mansion seperti ini di LA?

Ah persetan dengan siapa pemilik mansion ini!

Ia hanya ingin bertemu dengan Okaley sekarang!

"Silakan masuk Nyonya," ujar sang supir dengan begitu sopan. Tanpa basa-basi Axille segera melangkah, berjalan masuk ke dalam mansion dengan senyum bahagianya.

Axille terus melangkah hingga akhirnya ia sampai di depan pintu mansion bergaya Eropa Classic itu. Namun baru saja Axille mengangkat tangan untuk mengetuk pintu kayu berwarna putih itu, semilir angin lembit tiba-tiba saja berhembus, membuat pintu itu terbuka dengan sendirinya, seolah menyambut kedatangannya tanpa ia minta.

Krek.....

Begitu pintu terbuka, Axille langsung terdiam, keningnya berkerut seketika.

Kenapa ada banyak orang berpakaian hitam sedang menangis di sini?

Apa yang sedang terjadi?

Dan di mana Rion? Kenapa ia tidak melihat pria itu di sini?

Kebingungan yang luar biasa langsung menghampiri Axille saat ia melihat ada begitu banyak orang yang tengah berdiri, mengusap air mata yang jatuh dengan sapu tangan mereka masing-masing. Seorang pelayan wanita paruh baya, terlihat menangis tersedu sambil memeluk seorang anak kecil yang terlihat tidak mengerti tentang apa yang terjadi.

Lama Axille terdiam hingga akhirnya ia memberanikan diri untuk melangkah masuk, mengetahui apa yang sedang terjadi di mansion ini. Dan di sepanjang langkahnya, Axille selalu memandangi satu persatu orang yang ada di sini, mencari keberadaan sang puteri yang semalam baru saja "menemuinya" di dalam sosok seorang anak kecil yang  dulu selalu bersembunyi di  kamarnya, memperhatikan kehangatan yang tercipta dari sunyinya kamar biru.

Namun selama apapun Axille memandangi orang-orang itu, ia tetap tidak bisa menemukan keberadaan Oakley. Hanya ada wajah-wajah asing yang terpampang di hadapannya sekarang. Axille tidak megenali mereka yang mungkin saja adalah anak buah Rion. Namun di balik asingnya wajah orang-orang itu, Axille dapat melihat dengan jelas jika kesedihan yang nyata sedang melingkupi mereka.

Salah satu anak buah Rion yang menyadari kehadiran Axille pun kemudian langsung mengambil alih keadaan. Ia mengisyaratkan para teman-temannya untuk menyingkir.
Dan begitu semua orang menyingkir, Axille dapat melihat dengan jelas sebuah peti mati telah terbentang di hadapannya.

Autumn In The CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang