Kriinnggg... kriinnggg...
Suara alarm terdengar nyaring membuat sang pemilik kamar terbangun.
Prang
Dirinya lantas membanting alarm tersebut hingga hancur.
"Alarm sialan"makinya lalu beranjak mandi.
15 kemudian
Dirinya kini sudah rapi dengan pakaian nerdnya.
°Baju yang kebesaran.
°Kacamata bulat non minus
°Rok 10cm di bawah lutut
°Soflens warna coklat(karena warna asli Lexa biru laut)
°Bedak agar kulitnya terlihat kusam.
°Sepatu dan tas yang sudah usang.
°Rambut yang di kepang satuMengapa dia memakai pakaian nerd?
Alasannya cukup simpel,dirinya ingin menguji para siswa yang ingin berteman dengannya.
Setelah di rasa cukup dirinya segera turun untuk sarapan.
Saat menuruni tangga banyak tatapan bingung dan kaget dari para maid dan pekerja mansion saat melihat penampilan Lexa.
Lexa yang di tatap seperti itu hanya acuh dan fokus pada makanannya.
"Saya berangkat"pamitnya lalu beranjak pergi.
Dirinya memilih berangkat sekolah menggunakan sepeda yang memegang sudah dia siapkan semalam.
Jarak dari mansion ke LIHS tak terlalu jauh jadi tidak akan terlalu menguras tenaga.
.
.
.Sesampainya di LIHS Lexa memasuki gerbang lalu memarkirkan sepedanya.
Banyak tatapan sinis yang di berikan Siswa LIHS untuk Lexa.
'itu murid barunya'
'kayaknya iya,gue gak pernah liat dia soalnya'
'iuh gue kira cantik ternyata upik abu'
'palingan cuman anak beasiswa'
'siap-siap jadi bahan bully Chelsea dkk nih'
'Bener banget tuh'
Seperti itulah ocehan unfaedah dari para siswa yang di tunjukan pada Lexa.
Sedangkan Lexa saat ini dirinya di buat terdiam sesaat.
'what apa-apan ini,gimana bisa LIHS cabang Indonesia tertinggal jauh teknologinya dengan LIHS di luar negeri.
Bahkan LIHS paling buruk di Rusia masih lebih baik, perbandingannya juga jauh,3:8 mungkin.
Dan siswanya,bagaimana bisa para dewan sekolah menerima siswa jalang seperti mereka.
Bisa reputasi gue hancur kalau terus di biarkan seperti ini.'
Itulah batin Lexa saat berjalan menuju Ruang kepala sekolah.
Saat sampai di Ruang kepala sekolah dirinya dengan santai menendang pintu hingga menimbulkan bunyi yang keras.
BRAK
"Dasar siswa kurang ajar"umpat kepala sekolah pada Lexa.
"Kepala mau di tebas?"tanya Lexa dingin
Deg
'suara itu'
"Eh princess,kapan pulang?kenapa gak bilang sama Abang?kok dandan kayak gini?"
Lexa hanya memutar bola matanya malas mendengar pertanyaan beruntun dari abangnya.
Tunggu...abangnya?

KAMU SEDANG MEMBACA
Queen of Mafia{Terbit}
Teen FictionPlagiat dilarang mendekat Sebelum membaca follow terlebih dahulu Jangan lupa vote dan komen Proses penerbitan Sebagian part sudah dihapus secara acak Novel masih bisa di pesan kapan saja Hubungi penulis lewat DM atau Instagram @isauraeri ...