BAB 8

13.8K 1.1K 13
                                    

"Mengusik ketenanganku,maka bersiaplah bermain darah denganku"

~Queen of Mafia~
...........................................................

Paginya Lexa berangkat sekolah seperti biasa, masih banyak bisik-bisik yang terdengar tentang dirinya.

"Pagi Xa"sapa seseorang yang tak lain adalah Tasya yang berlari kecil ke arah Lexa.

"Too"

"Lo kemarin pergi kemana Xa?"

"Ada urusan"

"Xa Lo masih belum bisa terbuka sama kita ya?"

"Hm"

"Bisa kita buat Lo terbuka sama kita?"

"Coba aja"jawabnya setelah memikirkan pertanyaan Tasya.

"Ya,gue gak maksa Lo buat terbuka sama kita,tapi kalo ada apa-apa Lo cerita aja sama kita"

"Hm,makasih"katanya sambil tersenyum tipis,sangat tipis bahkan sampai tidak ada yang melihatnya.
.
.
.

Jam pertama adalah mata pelajaran bahasa Inggris.

"Pagi semua,saya adalah guru bahasa Inggris kalian yang baru, panggil saya Bu Elisa"kata seseorang perempuan paruh baya yang memasuki kelas dengan angkuhnya.

"Baik Bu"

"Sekarang kerjakan buku paket halaman 115 sampai 180"pintanya kepada semua siswa.

Para siswa yang mendengar perintahnya sontak melayangkan protes.

"Maaf Bu,tapi ibu belum menjelaskan bab ini dan ibu langsung memberi soal yang tak main-main jumlahnya,jadi tolong ibu jelaskan dulu materinya"kata Aldi sang ketua kelas.

"Kamu berani sama saya?"tanyanya dengan tatapan tajam dan pisau yang dia todongkan pada Aldi.

"Tidak Bu,saya hanya mewakili teman-teman saya yang ingin memprotes"elaknya dengan rasa sedikit gugup.

"Kamu kesini" kata Bu Elisa sambil menunjuk ke arah Aldi tadi.

Aldi yang di tunjukkan segera maju ke depan dengan langkah gemetaran.

Matanya seketika membulat di kala Bu Elisa hendak menusuknya,namun hal itu gagal karena Alfi berhasil mengelak.

Para siswa yang lihatnya pun hanya bisa menelan kasar salivah mereka.

"Kayak Psikopat aja"Guman Tasya tapi masih bisa di dengar Lexa.

Lexa hanya tersenyum lalu berkata
"Dia emang psikopat"

Perkataan Lexa barusan membuat mata Tasya membulat.

"Kok Lo bisa tau?"tanya Tasya

"Tidak ada hal yang tidak diketahui seorang Alexa"

Setelah mengatakan itu Lexa segera maju menuju Bu Elisa dan Aldi yang kini bergetar takut.

Tepat saat Bu Elisa melemparkan pisau ke arah Aldi,Lexa datang dan menangkap pisau tersebut.

"Posisi tangan anda saat memegang pisau salah"kritik Lexa saat melihat cara melempar Bu Elisa.

"Apa maumu?"tanya Bu Elisa

"Mau saya adalah anda pergi"

"Saya akan pergi,tapi sebelum itu mari kita fight jika kamu kalah saya mau jantungmu"kata Bu Elisa sambil tersenyum bak psikopat.

Para siswa yang mendengar itu langsung membulatkan matanya kaget.

'Ta..taruhannya jan..jantung'batin mereka ngeri.

Queen of Mafia{Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang