ekstra part

11.7K 785 52
                                    

Happy reading...
Awas typo bertebaran...
Jangan lupa vote dan komen...
.....................................................................

Enam bulan telah berlalu,kini Lexa tengah mengandung anak pertamanya.

Di usia kandungannya yang sudah menginjak usia lima bulan,dirinya tak jarang meminta sesuatu yang tidak mungkin di minta oleh ibu hamil.

Contohnya kemarin,dirinya meminta Marchel untuk membuatkan es krim rasa darah,aneh bukan?

Mau tidak mau Marchel harus menuruti kemauan aneh dari istrinya ini.

Meski pada akhirnya es krim tersebut tidak di makan,aneh katanya.

Dan kini dirinya tengah berada di ruang keluarga bersama Marchel.

Tidak ada percakapan yang terdengar,hanya suara dari televisi yang menyapa indra pendengaran.

Sampai....

"King,Queen mau bunuh orang"Kata Lexa memulai pembicaraan.

"Gak,nanti kalo kena pisau gimana?"kata Marchel sambil menatap Lexa.

"Tapi ini kan maunya dedek"kata Lexa sambil cemberut.

"Sekali gak ya gak"kata Marchel tak bisa terbantah.

"Tapi nanti kalo gak di turuti dedeknya ileran loh,kamu mau anaknya ileran?"

"Kata siapa kalo ngidam gak di turuti bayinya bakal ileran?"

"Katanya Mommy sama Bunda,dulu waktu hamilnya bang Varo sama bang Vano Mommy ngidam gak keturutan,makannya mereka berdua agak miring"

"Emang gitu ya?"Guman Marchel namun masih bisa di dengar oleh Lexa.

"Ya bisa lah,pokoknya mau bunuh orang kalo gak di turuti aku bakal mogok bicara sama kamu"kata Lexa sambil memalingkan wajahnya.

"Kita liat aja berapa lama kamu bisa mogok bicara sama aku"tantang Marchel

Tidak ada jawaban dari Lexa,dirinya hanya fokus pada buku yang saat ini di tangannya.

Detik menjadi menit,menit menjadi jam,dan jam berganti hari.

Kini terhitung sudah tiga hari Lexa mogok bicara dengan Marchel.

Saat berada di meja makan pun Lexa hanya mengambil makanan untuk dirinya sendiri.

Dirinya hanya acuh terhadap Marchel,apapun perbuatannya Lexa hanya mengacuhkannya.

Jika Lexa bersikap acuh,marchel malah sebaliknya.

Berbagai cara dia lakukan untuk mendapat perhatian dari istrinya,namun hanya di acuhkan.

Cukup sudah,dirinya sudah tidak tahan lagi dengan sikap acuh Lexa.

"Pergi yuk"ajak Marchel

"Males"jawab Lexa

Singkat,padat,dan jelas tapi menyakitkan untuk Marchel.

"Ya udah kita masak bareng yuk"kata Marchel masih berusaha membujuk Lexa.

"Mager"balas Lexa lagi-lagi singkat tapi menyakitkan.

Queen of Mafia{Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang