BAB 33

9.2K 719 18
                                    

Happy reading...
Awas typo bertebaran....
Jangan lupa vote and Komen...
........................................................................

Kringgg.... Kringgg

Suara alarm menggema di kamar Lexa, membuatnya mendengus kesal lalu melempar alarm tadi ke sembarang arah.

"Berisik"kesal Lexa lalu berjalan menuju kamar mandi.

Lima belas menit berlalu,kini Lexa sudah siap dengan pakaiannya,yang...

Bisa di bilang sedikit bad girl

Bagaimana tidak di bilang bad girl,dasinya dia longgarkan,jas yang harusnya di pakai malah dia ikat di pinggang,rambut di kuncir tinggi sehingga memperlihatkan leher jenjangnya.

Setelah selesai,Lexa memutuskan untuk segera turun dan sarapan.

"GOOD PAGI ALL"teriak Lexa dari tangga.

"Princess,jangan teriak-teriak"kata Shiva menasihati Lexa.

"Hehehe,maaf mom"kata Lexa lalu duduk di bangku yang berada di tengah-tengah Aurel dan Clarissa.

"Tenggorokan gak sakit apa?"tanya Varo.

"Gak,Lexa udah biasa kok"kata Lexa lalu memakan makanannya.

"Dah biasa?"tanya Felik.

"Iya Dad, Princess udah biasa teriak-teriak kalo Sama kakaknya"kata Kevin

(Sekarang Kevin dkk kalo manggil felik sama Shiva mommynya Daddy ya..)

"Emang gak ilang itu suaranya?"tanya Alex.

"Gak lah"kata Lexa lalu kembali fokus pada makanannya.

"Gak pernah ya?bukannya dulu waktu di Korea pernah gagal manggung gara-gara ilang suaranya?"tanya Aurel mengingat saat Lexa kehilangan suaranya untuk beberapa hari.

"Kak,gak usah di ungkit lagi dong"kesal Lexa.

"Hahaha,jadi dulu pernah batal manggung gara-gara ilang tuh suara?"tanya Vano lalu tertawa.

"Kalo iya kenapa?kan udah dulu waktu Lexa umur sepuluh tahun"kata Lexa dengan kesal.

"Tetep ada pernah ilang tuh suara"kata Shin ikut-ikutan meledek Lexa.

"Hahaha,bener banget waktu itu dunia damai banget,karna gak ada teriakan dari princess"kata Kai juga ikut meledek Lexa.

"Bener banget,dulu sampe nangis gara-gara gak bisa manggung"kata Kevin.

"ABANG KALO NGELEDEK LEXA LAGI,LEXA TEBAS KEPALANYA"teriak Lexa menggelegar di seluruh mansion.

Kini trio Alexander dan duo K serta Shin yang tadinya tertawa menjadi diam.

Aura yang di keluarkan oleh Lexa cukup untuk semua orang menatapnya.

"Ahehehe, maaf ya princess,nanti Abang beliin katana"kata Kai.

"Janji yang kemarin mau beliin aja belum,berarti nanti Abang harus beliin Lexa dua katana,terus bang Kevin juga janji mau beliin Lexa belati,bang Shin juga janji mau beliin Lexa pistol,bang Varo sama bang Vano janji mau beliin Lexa es krim,bang Alex juga janji mau traktir Lexa"kata Lexa panjang.

Glek

'mampus,bakal tipis nih dompet" batin mereka berenam.

Lexa yang mendengarnya hanya tersenyum tipis,saking tipisnya bahkan sampai tidak ada yang menyadarinya.

"Hahaha,mampus gak kalian berenam,padahal princess kalo beli es krim bisa satu kulkas penuh"kata Clarissa dan Aurel lalu tertawa.

"Udah-udah,ayo makan,nanti telat sekolahnya"kata Felik melerai mereka.

"Iya Dad"kata mereka serempak lalu melanjutkan makannya.
.


.
.
Mobil mewah milik Lexa terparkir di halaman LIHS,dirinya lantas turun bersama dengan Aurel dan Clarissa.

Jangan lupakan pula para abangnya yang berjalan di belakang mereka bertiga.

Kini banyak pasang mata yang menatap Lexa.

Tatapan yang dulunya sinis,kini berubah dari tatapan memuja.

Banyak juga bisik-bisik mengenai Lexa yang ternyata adik kandung dari trio Alexander yang merupakan keluarga terkaya di dunia nomer 2.

Tapi bagi Lexa mereka adalah orang yang munafik.

Hanya memanfaatkan kepopuleran Lexa dan harta Lexa saja.

Kini bel pelajaran sudah berbunyi seluruh guru dan siswa telah berada di kelas mereka tak terkecuali Lexa.
.


.
.

Saat ini Lexa dkk,dan Kevin dkk serta trio Alexander berada di kantin.

"Gue denger ada murid baru ya Van di kelas Lo?"tanya Alin.

"Iya, namanya Retta,pindahan dari London,menurut gue dia cantik kok orangnya,tapi sayang kaya nanas,gatel orangnya"kata Vano

"Maksud Lo?"

"Ya gatel,bajunya sih gak ketat kayak Chelsea dkk,tapi sifatnya kek bikin ilfil aja gitu,kayak sok kenal sok Deket lah"

"Itu sih jatuhnya ke jalang bang"kata Lexa lalu melanjutkan makannya.

"Iya juga sih"

Suasana menjadi hening hingga...

"Boleh gabung gak?"tanya seseorang memecah keheningan..

Cie yang Isa gantung..
Spam next buat part selanjutnya ya...
Jangan lupa follow Ig Isa


Queen of Mafia{Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang