16 - Another Friend

797 112 45
                                    

⚠️ GIF HANYA ILUSTRASI ⚠️
🏹 nyalakan audio atau musik yang sudah disediakan agar lebih merasakan suasana!! 🏹

▬▬ι═══════ﺤ

⚜️ your current name is Serra Gallagher, no more (y/n) it's more convenient to give you a name so that you don't read as "yeen" ⚜️
——————————————————————

⚜️ your current name is Serra Gallagher, no more (y/n) it's more convenient to give you a name so that you don't read as "yeen" ⚜️——————————————————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebentar, apakah kalian berpacaran?" tanya Iris sambil menunjuk Serra dan Edmund dengan pulpennya.

Serra dengan terkejut langsung menentang perkataan Iris. "T-tidak kami hanya teman—"

Edmund dengan sigap merangkul Serra dan memotong perkataan Serra.

"Ya, kami berpacaran," jawab Edmund dengan santai.

Sementara itu, Serra hanya mematung sekaligus malu dengan jawaban Edmund dan ia masih merangkul Serra dengan pedenya. Benar-benar tak habis pikir apa yang Edmund lakukan kepadanya. Rasa ingin memukul Edmund tiba-tiba meningkat, tetapi ia sadar kalau ia sedang berada di tempat umum dan cukup ramai. Serra menahan tangannya untuk memukulnya.

Iris hanya tersenyum miring kepada Serra, "Aku tahu kau pasti menutup-nutupinya, Serra." Iris pergi dari tempatnya dan menuju ke meja kasir meninggalkan mereka berdua. Edmund yang masih merangkul Serra langsung menoleh ke arah Serra yang masih malu.

"Ayo duduk, mau sampai kapan kau disini?" tanya Edmund. Serra hanya menatapnya jengkel lalu mereka berdua duduk di tempat yang sudah disediakan.

Di meja tersebut sudah ada satu menu dan juga nomor meja. Mejanya juga sudah bersih dari sisa-sisa makanan dari orang lain sebelum mereka berdua duduk disana. Edmund membuka menu nya terlebih dahulu untuk melihat ada apa saja yang ada di cafe yang dikunjunginya. Sesekali ia juga membenarkan rambutnya yang hitam itu sambil melihat-lihat sampul buku menu yang menurutnya sedikit menarik.

"Kenapa kau bilang kita berpacaran di depan temanku, Ed!?" gerutu Serra.

Edmund langsung menunjuk ke arah jendela dan di luar ada sebuah papan yang terdapat tulisan "Diskon 20% untuk anda yang membawa pacar ke cafe kami!!". Serra tak sadar kalau ia melewati papan sebesar itu yang berada di depan cafe dan sedang berputar-putar. Lalu Serra kembali menatap Edmund dengan tajam.

"Kau mempermalukanku demi diskon?" kata Serra.

"Bukannya hal itu semestinya bukan hal yang memalukan?" balas Edmund.

"Kalau aku bilang kepada temanku kalau kita hanya sahabat, dia juga akan memberi kita bonus," ucap Serra.

"Kita tinggal berpura-pura saja kan? Apa susahnya," balas Edmund lagi.

"Kau tak mengerti perasaanku," ujar Serra.

"Kau juga tak mengerti perasaanku," kata Edmund. Serra hanya mengerut dahinya.

𝐢𝐫𝐢𝐝𝐞𝐬𝐜𝐞𝐧𝐭 [edmund pevensie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang