"Ibu mau pergi kemana?" tanya Aidan kepada Arendelle.
Akhirnya setelah sekian lama memperdebatkan tentang kehidupan Serra di sekolah, Aidan mengalihkan ke pembahasan lain. "Ingin bertemu dengan teman lama. Dan kau telah menghabiskan waktuku untuk debat dengan dirimu yang terus membalas ibu," jawab Arendelle.
"Aku tidak menyuruh ibu untuk membalasku," balas Aidan. Arendelle tampaknya sudah tidak peduli dan lelah berdebat dengan Aidan dan mulai pergi. Aidan hanya menghela napasnya.
Saat Aidan baru saja ingin mengajak Alistair untuk berjalan ke rumah Aidan, ia bingung kenapa Alistair sedaritadi hanya diam saja, seperti sedang menatap Serra. Untungnya Aidan tidak tahu apa yang sedang Alistair tatap hingga diam seperti itu.
"Kenapa kau diam saja?" tanya Aidan. Alistair sempat terkejut sedikit. Namun ia tetap terlihat kalem walaupun sedang sedikit panik.
"Memikirkan siapa yang menjadi korban tancap di target adikmu," jawab Alistair sambil melangkahkan kakinya ke depan menuju rumah Aidan.
"Dan juga menunggu kapan kau dan ibumu selesai berdebat," lanjut Alistair.
"Jujur saja aku sempat lupa kalau kau sedang berada di sampingku dan soal itu aku minta maaf." Mereka akhirnya lanjut berjalan menuju rumah. Pintu rumah Aidan juga tidak dikunci karena ada Serra di sana.
Mereka berdua sudah berada di ruang tamu dan meletakkan tas sekolah mereka di dekat sofa. Entah kenapa, Alistair merasa lapar sekali saat ia mulai duduk di sofa. "Aidan, apakah kau ada semacam snack?" tanya Alistair.
"Anggap saja rumahku sebagai rumahmu sendiri," jawab Aidan dengan santainya. Kalau Serra mendengar perkataan Aidan tadi, pasti Aidan sudah babak belur.
Dan dengan santainya juga, Alistair langsung mengambil makanan yang berada di dapur dan memakannya dengan lahap. Aidan sampai terkejut sedikit, namun apa boleh buat, Aidan sendiri yang bilang 'anggap saja seperti rumah sendiri'. Setelah itu, Alistair memakan snack yang telah disediakan sambil berbaring di sofa. Untung saja makannya tidak berantakan. Alistair benar-benar menganggap rumah Aidan seperti rumah sendiri.
"Menurutmu, apakah aku harus memanggil Peter untuk segera datang kesini? Kurasa ia akan sedikit lama karena mengurus adik-adiknya," tanya Aidan kepada Alistair yang sedang menutup matanya dengan lengannya.
"Panggil sajalah. Sudah pasti ia berurusan dulu dengan keluarganya," jawab Alistair. Aidan hanya mengangguk.
"Tunggu!" Alistair kembali duduk untuk menanyakan sesuatu kepada Aidan. "Dimana tempat untuk mengambil air minum?" tanya Alistair.
Aidan menghela napasnya karena dispensernya tepat berada di belakang Alistair. "Di belakangmu, bodoh," jawab Aidan sambil berjalan keluar untuk menghampiri Peter.
Alistair langsung menoleh ke belakangnya dan melihat sebuah dispenser yang bentuknya sangat aneh. Bentuk dispensernya sangat abstrak. Alistair sampai bingung bagaimana keluarga Gallagher bisa menemukan dispenser seaneh itu? "Dispenser macam apa ini?" celetuk Alistair. Lalu Alistair segera mengambil gelas di dapur dan mulai mengisi air di dispenser milik Aidan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐢𝐫𝐢𝐝𝐞𝐬𝐜𝐞𝐧𝐭 [edmund pevensie]
Novela Juvenil[ON GOING] [SLOW UPDATE] "I always wondered to myself, how do I have a queen like the kings in other stories? Then, I found it and it was you". • written in indonesian • semua karakter milik C. S. Lewis kecuali Serra dan beberapa karakter tambahan d...