18 - Explore

698 127 21
                                    

⚠️ GIF HANYA ILUSTRASI ⚠️
🏹 nyalakan audio atau musik yang sudah disediakan agar lebih merasakan suasana!! 🏹

▬▬ι═══════ﺤ

⚜️ your current name is Serra Gallagher, no more (y/n) it's more convenient to give you a name so that you don't read as "yeen" ⚜️
——————————————————————

⚜️ your current name is Serra Gallagher, no more (y/n) it's more convenient to give you a name so that you don't read as "yeen" ⚜️——————————————————————

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Maksudnya kerajaan yang kau jelaskan pada pelajaran Mr. Franch dan Edmund mengaku sebagai raja itu apa?" tanya Travis dengan penasaran.

Serra terdiam sejenak, lalu tertawa karena pertanyaan yang diberikan oleh Travis. "Aku tak yakin kau akan percaya," jawab Serra.

Edmund yang baru saja ingin pergi ke kantin melewati ruang musik karena di kelas sudah tidak ada Travis dan Serra dan hanya Yvette yang sudah tertidur lelap di mejanya langsung menghentikan langkahnya. Ia hanya berharap Serra tak akan menceritakannya yang aneh-aneh.

"Kenapa kau begitu yakin aku tak akan percaya?" tanya Travis lagi.

"Jika kau mendengarkan ceritaku, kau mungkin menganggapnya sebagai khayalan kami berdua di waktu kecil," jawab Serra.

"Ayo sudahlah, aku penasaran. Ceritakan," pinta Travis.

"Ok kalau itu mau mu." Serra meletakkan biola tersebut ke tempat semula dan duduk menghadap ke Travis.

"Ada satu negeri yang indah yang bernama Narnia." Travis langsung fokus mendengarkan cerita Serra sambil menatapnya lekat-lekat.

"Disanalah tempat pertama kali aku bertemu dengan Edmund. Dia yang menolongku saat aku terjatuh dari sebuah jurang yang lumayan tinggi," lanjut Serra.

"T-tunggu, bagaimana caranya kau kesana?" tanya Travis.

"Sebelumnya aku sedang dikejar oleh kakakku, dan aku bersembunyi di dalam lemari dan tiba-tiba terjatuh begitu saja," jawab Serra.

"Aku tahu, itu sangat membingungkan. Tapi memang begitu kenyataannya," lanjut Serra.

"Tidak apa-apa. Lanjutkan," kata Travis mempersilahkan Serra untuk melanjutkan cerita.

"Setelah itu, Edmund memberitahuku bahwa ia menjadi raja disana. Saudara-saudaranya juga. Dan kau tahu? Kastil mereka berempat sangatlah megah, rasanya aku tak ingin pulang dari sana."

"Tapi sialnya, kita mengikuti perang disana. Bedanya disana tak menggunakan pesawat bahkan senjata berpeluru, kami menggunakan pedang, busur dan anak panah, dan lain-lain," lanjut Serra.

𝐢𝐫𝐢𝐝𝐞𝐬𝐜𝐞𝐧𝐭 [edmund pevensie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang