Himpunan.

1K 188 9
                                    

Tau gak sih, kalian yg suka feedback. KEREN BGT :*



___



Sebenarnya hari ini Mingyu sangat malas untuk bangun pagi, tapi mengingat hari ini ada kelas yang sama dengan Jaehyun, Mingyu segera bangkit dan masuk kedalam kamar mandi. Rencananya dia akan mengajak Jaehyun berangkat bersama dari asrama. Karena sudah lebih dari setengah semester, meskipun hari ini mereka mempunyai kelas yang sama mereka tidak pernah berangkat berdua ke kampus. Selalu ada Eunwoo atau Yugyeom atau bahkan keduanya yang mengganggu.

Tapi hari ini ...

"Si Yugi masih molor karena kemarin begadang. Si Enu lagi keluar kota. Kya!"

Memikirkannya saja Mingyu sudah senang tiada tara. Jangan kalian pikir Mingyu melanggar peraturan yang mereka buat ya. Karena pergi bersama dari asrama ke kampus itu tidak masuk ke hitungan jalan. Yugyeom yang sering melakukan itu dengan Jaehyun. Dan ini bisa jadi kesempatan pertama Mingyu untuk pergi berdua dengan Jaehyun.

Mingyu mengetuk pelan pintu kamar bernomor 07, berharap Jaehyun belum berangkat. Dan ...

"Eh Ming. Tumben nyamper kesini."

Binggo! Dewi fortuna bersama Mingyu hari ini.

"Lagi pengen aja. Mumpung gue bangun pagi. Yok berangkat Je."

Senyum Mingyu tak tertahankan. Jaehyun sangat tampan hari ini. Eh tapi Jaehyun selalu tampan ya tiap hari, tapi entah kenapa aura yang keluar dari Jaehyun lebih bersinar hari ini. Membuat Mingyu rasanya ingin menjerit dan melompat kegirangan melihatnya.

Pemandangan indah memang cuma boleh Kim Mingyu yang melihatnya. 

Begitulah kata hati Mingyu. Dalam langkahnya dengan Jaehyun, tak sekalipun batinnya berhenti memuji Jaehyun. Seseorang tolong sadarkan Mingyu! Kalau begini terus bisa-bisa bibir Mingyu robek karena senyum tak sekalipun luntur dari mulutnya sejak saat Jaehyun muncul di hadapannya. 

"Lagi ada kabar baik ya? Senyum-senyum mulu lo dari radi."

Oh Tuhan, Mingyu terlalu asik memuja sampai mengabaikan pujaan hati yang sedari tadi berjalan di sampingnya.

"Eh? Iya hehe. Abis liat sesuatu yang cantik aja."

"Uhh udah punya gebetan nih Kim Mingyu ... belom satu semester udah tancap gas aja." Jaehyun menyenggol bahu Mingyu, bermaksud untuk menggoda.

"Urusan hati mana bisa dikasih timing buat jatuh sih Je." Mingyu berucap sambil tak melepas pandangan kepada Jaehyun.

"Gaya lo ngomongin hati."

Selepas itu tawa muncul dari mereka. Kalau boleh jujur, Jaehyun merasa sangat nyambung kalau berbicara dengan Mingyu. Entah karena kesamaan mereka yang merupakan anak rantau atau entah karena Mingyu yang tidak terlalu menonjol kalau dibanding kan dengan Yugyeom apalagi Eunwoo. Rasanya kalau bersama Mingyu, Jaehyun tidak perlu untuk mencemaskan tatapan dari orang lain. Tapi memang akhir-akhir ini dia sudah tidak memperdulikannya.

Jaehyun hanya akan peduli dengan teman-temannya, masa bodoh dengan apa yang dipikirkan orang. Selepas Jaehyun jujur dengan apa yang selalu ia rasakan kepada Mingyu, Yugyeom dan Eunwoo semua rasa takutnya hilang. Mereka, memang berbeda. Dan semenjak hari itu, ketiga orang itu selalu berbicara kepada Jaehyun untuk tidak terlalu memaksa melawan ketakutannya. Mereka bahkan sempat menawarkan untuk pindah kelas. Tapi Jaehyun menolaknya. Jaehyun sudah sadar dan tau kalau hal yang penting itu bukan tatapan orang lain, tapi mereka. Mereka yang ada di samping Jaehyun yang paling penting. 

Protect Jaehyun Squad! Jaehyun x 97 line [COMPLETED]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang