kalo ada yang vote, bersyukur sekali gue mah ~
____________
Kalau bisa diibaratkan, hidup Jaehyun itu lurus sekali seperti jalan tol. Entah ini hal yang baik atau buruk. Jaehyun berpikir ini adalah hal yang baik, karena dia tidak usah lagi bersusah payah untuk berjuang menghadapi persimpangan jalan di hidupnya. Tapi terkadang Jaehyun merasa ini hal yang buruk, karena takut hidup nya yang lurus dan hambar ini hanyalah permulaan, dan di masa depan akan banyak persimpangan dan kemacetan menantinya.
Entahlah, masa depan jangan terlalu ditakutkan, pikirkan dulu masa sekarang.
"Kenapa hasilnya jadi aneh ya?"
Jaehyun mengetuk-ngetukkan kepalanya, tangan kanan yang sedang dia gunakan untuk memegang bolpen ia gunakan untuk memutar benda itu, khas seperti orang yang sedang berpikir.
"Soal pre tes kok bisa se susah ini ya."
Semua fokus Jaehyun tumpahkan kepada kertas yang mungkin sudah lusuh karena banyak coretan di pinggirnya. Sudah sejak kemarin Jaehyun bergelut soal pre tes itu, soal yang sebenarnya dia tidak usah kerjakan karena dia sudah dengan otomatis masuk di universitasnya. Tapi seperti itulah Jaehyun, mungkin juga karena tidak ada kerjaan atau dia sedang memberikan peregangan pada otaknya, Jaehyun menghabiskan waktu luangnya untuk berkutat dengan soal itu.
Suara ketukan pintu terdengar memecah keheningan kamar Jaehyun.
"Je? Belom tidur? Udah jam sebelas lho?"
Fokus Jaehyun akhirnya terbagi, berbalik menghadap ke sudut pintu kamarnya. Tersenyum karena mendapati sosok yang sangat ia hormati sedang berdiri dengan tatapan memelasnya.
"Tanggung nih Bun, soal terakhir sesi satu."
"Tanggung, tanggung. Nanti kalo kamu udah nemu jawaban terakhir sesi 1 malah tanggung mau ngejawab yang sesi dua." Jaehyun tersenyum mendengar perkataan dari ibunya. Tau sekali gelagat Jaehyun yang mungkin tidak akan berhenti sampai tubuhnya sendiri yang memaksa dia untuk berhenti.
"Kamu kan besok harus berangkat ke Jakarta. Seninnya harus langsung mos. Emang udah siap-siap?"
"Udah kok, tuh liat koper aku udah rapih. Buku-buku udah aku paketin, persyaratan buat mos hari pertama juga udah komplit."
Helaan nafas keluar dari mulut bunda Jaehyun. Memang, anaknya ini.
"Yaudah sekarang tidur dong, kan udah pada beres, gih. Besok kan harus ke stasiun."
Melihat tatapan memohon dari bundanya, akhirnya Jaehyun menyimpan bolpen yang sedaritadi seperti melekat di tangan kanannya. Membereskan 'alat tempur' nya dan berjalan menjauh dari meja belajarnya.
"Nah gitu dong. Bunda matiin ya lampunya. Selamat tidur anaknya Bunda."
"Malem Bun ...."
Lampu kamar Jaehyun pun mati serentak dengan pintu kamarnya yang ditutup. Bundanya sudah pergi meninggalkan Jaehyun yang sebenarnya masih membuka lebar matanya. Entah kenapa malam ini dia tidak bisa tertidur. Mungkin gugup karena akhirnya besok dia akan memulai bagian baru di hidupnya? Atau mungkin juga takut dan sedih karena besok dia akan meninggalkan bundanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect Jaehyun Squad! Jaehyun x 97 line [COMPLETED]✅
Fanfic𝗯 𝘅 𝗯 𝗦𝗢𝗙𝗧 𝗝𝗔𝗘𝗛𝗬𝗨𝗡 Jaehyun memang memiliki pesona yang luar biasa, sampai-sampai ketiga orang yang baru dia temui di masa orientasi kampus langsung jatuh hati kepadanya. Mingyu, Eunwoo, dan Yugyeom akhirnya berjanji dan bersaing secara...