Rencana.

999 177 38
                                    

Ceritanya mau dipersingkat atau diperdalam ini?



___




Akhir dari semester satu perkulihan sudah di depan mata. Perpustakaan mendadak penuh, kursi yang biasanya pada hari biasa kosong tak ditempati sampai berdebu maka pada masa ini semua berebut kursi itu. Seolah dibangunkan untuk menghadapi kenyataan, semua mahasiswa memilih berkencan dengan buku catatan mereka. Semua. Termasuk keempat serangkai yang sekarang sedang berkumpul di meja dekat pohon tempat tongkrongan mereka.

"Je sorry bentar doang, ini tadi gimana caranya? Gue lupa lagi."

Mingyu menyodorkan bukunya kehadapan Jaehyun.

"Jadi gini, lo harus pisahin dulu mana variabel yang terikat sama mana yang bebas. Abis itu tandain mana yang x mana yang y. Lo masukin deh ke rumus-rumusnya. Kalo udah hasilnya susun di tabel."

Mingyu mengangguk-angguk. Sungguh statistik sangat tidak cocok dengannya. Buat apa susah-susah menghitung berpuluh-puluh data seperti ini coba? Haduh ... sampai sekarang Mingyu tidak mengerti apa manfaat buat kehidupannya belajar statistika ini.

"Ini pelajaran SMA anjir, masih aja tanya."

Eunwoo yang ada di depan Mingyu tak tahan untuk ikut mengatai Mingyu. Sambil menggelengkan kepalanya dan menatap remeh Mingyu, Euwoo melanjutkan ceramahnya kepada Mingyu. Sebenarnya ceramah ini untuk Yugyeom juga sih. Tapi dilihat yang bersangkutan tengah asik bertualang di dunia mimpi sejak tadi, terpaksa lah hanya Mingyu yang mendengar ceramah satu arah dari Eunwoo.

"Ini sih akibatnya kalo gak dengerin kuliah statistik yang bener. Udah tau materi ini itu pada sambung-sambung, kalo sekali aja kita gak dengerin ya ancur semua. Lo tuh terlalu cuek, udah tau statistik 3 sks. Masih ada bagian  2, 3 lagi nanti semester depan nanti. Mampus deh lo baru statistik 1 aja udah mentok."

Mingyu hanya bisa menahan amarahnya. Ingin marah tapi apa yang diomongin Eunwoo tidak ada salahnya sama sekali. Dalam hal ini dia hanya ingin menjitak Yugyeom yang membuat dia menjadi satu-satunya pesakitan di antara Jaehyun dan Eunwoo. Tukang molor dasar!

"Udah lah Nu. Jangan diceramahin mulu Kimingnya. Kasian kan."

"Jejeeeee ...." Mingyu membawa badannya mendekat kepada Jaehyun bermaksud untuk meminta pembelaan, tapi dengan cepat Jaehyun menahan kepala Mingyu.

"Eit ... tapi kata Enu ada benernya. Bukan waktu nya sekarang lo leha-leha, duduk yang bener! Tenang gue ajarin nanti step-step-nya gimana. Minimal lo UAS gak blank amat lah."

Eunwoo tertawa melihat adegan itu.

"Jejee ... pala gue mau pecah ini. Udahan dulu ya belajarnya."

"Cuci muka dulu gih sana, nanti lanjut belajar lagi. Si Yugi itu bangunin sekalian."

Mingyu menghela nafasnya. Jaehyun kalau sedang dalam mode seperti ini seram sekali. Mengingatkan dia kepada sang ibu. Dengan gerakan malas Mingyu berdiri tak lupa menyeret Yugyeom bersamanya. Ya, dia menyeret Yugyeom dalam keadaan Yugyeom belum bangun. Ada ada saja memang.

"KIMING!! LO APA APAAN SIH BADAK?!"

"JANGAN BANYAK BACOT! CEPET BANGUN! CUCI MUKA!"

Mingyu seperti mengerahkan semua kekuatannya untuk menyeret serta Yugyeom berdiri dan mengikutinya ke kamar mandi. Dua orang ini memang ada-ada saja. Jaehyun dan Eunwoo lagi-lagi hanya bisa menggeleng melihat kelakuan Mingyu dan Yugyeom.

Protect Jaehyun Squad! Jaehyun x 97 line [COMPLETED]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang