Jangan bosen bosen yaa..
Sangat disarankan untuk play lagunya..
___
"Kami sudah mencoba menghubungi anda sejak tadi pagi. Tapi kami tidak dapat jawaban dari anda. Nomor anda terdaftar sebagai wali dari Ny. Jeong pasien kanker rawat inap rumah sakit kami. Tadi pagi, beliau mengalami masa kritis saat perawatan kankernya. Dan siang tadi, beliau sudah meninggal. Mohon maaf karena kami terlambat memberitahukan ini kepada anda."
Air mata Jaehyun tertahan. Pikiranya sudah tak tau terbang ke mana. Yang tersisa di pikiranya sekarang hanya satu yaitu bundanya. Setelah mendapatkan telepon seperti itu dari rumah sakit. Tanpa memikirkan apapun Jaehyun langsung menuju ke Bandung. Tidak mungkin kan? Semua ini hanya kebohongan. Entah sudah berapa kali Jaehyun meremas tangannya. Mengusap matanya yang tak bisa berbohong dan terus mengeluarkan air mata di sepanjang jalan.
Masa bodoh dianggap orang gila karena menahan tangis sendiri. Mereka tidak tau apa yang sedang Jaehyun hadapi sekarang. Sepanjang perjalanan sekuat tenaga dia berusaha menahan dan menyangkal semua ini. Berdo'a kala dia sudah sampai ke Bandung apa yang dia dengar dari telepon tadi adalah tidak benar.
"Bunda ...."
Namun, semua yang dia harapkan runtuh seketika. Saat dia datang dan melihat bundanya sendiri sudah terbujur kaku di ruangan mayat rumah sakit. Rasanya dunianya ikut runtuh malam itu. Runtuh tak bersisa. Hanya air mata yang bisa dia keluarkan. Bersimpuh memegang wajah sang bunda yang sudah damai bersemayam di depannya.
"Bun ... Bunda udah janji bakalan nemenin aku pindahan taun depan."
Jaehyun bangkit dari simpuhannya. Menatap lagi paras sang bunda yang sudah pucat tak bergerak. Tak menyambutnya seperti biasanya. Tak membalas pelukannya seperti biasa. Tak mengusap lembut rambutnya seperti biasa.
"Bun ... jangan tinggalin aku ... aku sendiri ...."
Tangisan Jaehyun mulai terdengar sangat menyakitkan.
"Bun ... bangun ya? Aku takut sendirian. Bunda jangan pergi ...."
Tubuh Jaehyun sudah lemas. Bersimpuh di bawah sang bunda dan terus-terusan menyaut memanggil bundanya. Menyalahkan diri sendiri kenapa dia sampai tidak tau kalau bundanya menderita selama ini?
Anak seperti apa dia?
Oh Tuhan bahkan seberapa kali pun Jaehyun pikirkan, dia tidak pantas disebut sebagai anak. "Bunda ...." Dia merasa buruk, hancur, gelap. Mau apa dia sekarang? Alasan dia untuk hidup sudah pergi meninggalkannya. Jaehyun sudah gagal dengan janjinya sendiri. Untuk terus melindungi sang bunda dari apapun. Dia sudah gagal.
Kalau begini, apa bedanya dia dengan sang ayah? Dia sama-sama membiarkan bundanya menderita seorang diri.
"Bunda. Aku mau ikut Bunda ...."
___
"Sudah sekitar satu tahun yang lalu Ny. Jeong datang ke rumah sakit kami. Waktu itu kami baru menemukan kalau beliau memiliki kanker di pembuluh darahnya. Dan disayangkan kankernya itu sudah berada di stadium terakhir."
KAMU SEDANG MEMBACA
Protect Jaehyun Squad! Jaehyun x 97 line [COMPLETED]✅
Fanfiction𝗯 𝘅 𝗯 𝗦𝗢𝗙𝗧 𝗝𝗔𝗘𝗛𝗬𝗨𝗡 Jaehyun memang memiliki pesona yang luar biasa, sampai-sampai ketiga orang yang baru dia temui di masa orientasi kampus langsung jatuh hati kepadanya. Mingyu, Eunwoo, dan Yugyeom akhirnya berjanji dan bersaing secara...