Bergadang.

613 120 8
                                    

Alur di au sama wp ini ada sedikit yang berbeda yaa.. 



___




Eunwoo

Je? Lo gak apa-apa kan? Mau gue balik ke kosan lo?

Jaehyun hanya tersenyum melihat pesan dari Eunwoo kemudian dengan cepat dia membalas dengan jangan khawatir dia tidak apa apa. Dan melarang Eunwoo untuk datang lagi.

Satu pesan lagi masuk ke ponsel nya. 


Yugyeom

Je? Perlu gue nginep di sana gak? Lo gak apa-apa kan?? Gue bisa pulang kok dari Bogor sekarang. 

Kali ini dari Yugeyom. Jaehyun pun kembali membalas dengan pesan yang sama dengan apa yang dia kirim ke Eunwoo. Dan juga melarang Yugyeom untuk datang ke kosannya.

Ponselnya kembali berdering. Ini pasti dari Mingyu. Kali ini bukan pesan masuk, tapi panggilan telepon masuk. Benar saja itu dari Mingyu.

"Gue di depan gerbang kosan. Bukain pintunya."

"Hah?"

Dengan cepat Jaehyun bangkit dari duduknya. Membuka pintu kamarnya yang berada di lantai dua. Tepat saat dia keluar dari kamarnya, matanya tertuju kepada Mingyu yang sedang berada di luar gerbang sambil memegang satu kresek besar di tangan kirinya, dan tangan kanannya yang dia sedang memegang ponselnya digunakan untuk melambai-lambai kepada Jaehyun.

Senyum Jaehyun muncul tanpa permisi.

"Cepet bukain!!!" Mingyu sedikit berteriak di depan gerbang. 

"Ngapain kesini sih Ming?" Jaehyun menggerutu namun, tetap turun dari lantai dua untuk membukakan gerbang. Di depan gerbang Mingyu tersenyum melihat Jaehyun yang terburu lari ke bawah untuk menemuinya. Dari raut nya Mingyu sudah tau kalau kini Jaehyun sedang tidak baik-baik saja. 

Jadi sesaat setelah dia sadar hari apa ini, dia langsung bergegas menuju ke kosan Jaehyun. Jaehyun mungkin akan bersikukuh bilang kalau dia baik-baik saja sendiri. Tapi mana ada sih orang yang baik-baik saja dalam keadaan seperti ini? Terlebih Jaehyun itu sendiri. Mingyu tidak akan membiarkan Jaehyun sendirian mengingat sang bunda malam ini.

"Ke atas aja yok. Jangan di kamar lo mulu gak ada pemandangan," ucap Mingyu

Kosan Jaehyun memang memiliki atap yang bisa menjadi tempat nongkrong anak-anak kosan. Tak jarang ada yang menghabiskan malam di atap karena udara dan pemandangannya cukup untuk bisa meluruskan lagi pikiran. Maka dari itu, sesaat setelah Jaehyun mempersilahkan Mingyu untuk masuk, dia langsung menyeret Jaehyun untuk naik ke tempat itu.

"Gue bawa snack doang dari Indomart, cukup kan ya? Lo udah makan banyak di rumah si Eunwoo." Jaehyun hanya terdiam melihat Mingyu yang langsung membongkar kantong kresek yang sedari tadi dia bawa di kursi gazebo tempat itu. Banyak sekali yang Mingyu bawa, kebanyakan makanan ringan kesukaan Jaehyun sih, karena meskipun tadi Mingyu terburu untuk membelinya, dia tidak lupa dengan apa yang disukai Jaehyunnya.

"Kenapa lo ke sini sih? Gue kan udah bilang gue gak apa-apa."

Jaehyun yang sedaritadi bungkam, kini menyuarakan suaranya.

"Kayak gini lo bilang udah gak apa-apa? Gak usah malu Je sama kita, kita gak keberatan ada terus di samping lo. Terutama gue," ucap Mingyu selembut mungkin. Dalam waktu satu detik saja melihat Jaehyun, Mingyu sudah tahu kalau Jaehyun tidak baik-baik saja. Masih terlihat bekas air mata di sudut mata indah kepunyaan Jaehyun. Mingyu terlalu peka untuk itu. Bukan karena memang Mingyu orangnya mudah sekali peka, tapi karena ini berhubungan dengan Jaehyunnya. 

Protect Jaehyun Squad! Jaehyun x 97 line [COMPLETED]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang