Perihal Perasaan.

679 99 16
                                    

nih atuh yang mau dabel up, gue kasih wqwq.




___




Ada yang penasaran tidak dengan apa yang Jaehyun rasakan selama ini?

Kalau boleh jujur, Jaehyun juga sempat tidak mengerti dengan apa yang dia rasakan. Semuanya seolah bercampur aduk rata selama tiga tahun ini. Selama ini Jaehyun merasa seperti orang yang diberkati oleh Tuhan. Tuhan memang sepertinya senang bermain-main dengan takdir Jaehyun. Tapi Tuhan tidak pernah ketinggalan untuk memberikan berkat kepada Jaehyun.

Mingyu.

Eunwoo.

Yugyeom.

Mereka bertiga sangat berharga untuk Jaehyun. Tidak pernah Jaehyun pikirkan ketiga orang itu akan menjadi orang yang paling dekat dengannya. Tentunya setelah sang bunda meninggal. Ketiga orang itu tidak pernah absen untuk tetap setia duduk di sampingnya. Menghiburnya, mengisi harinya. 

Kalau saja tidak ada mereka. Jaehyun tidak tau dia akan bisa bertahan dan berlari sampai sejauh ini. Tapi apakah kalian tau satu hal? Jaehyun akhhir-akhir ini sedang bingung sekaligus dilema. Ini soal Johnny. Kakak kelas yang sudah satu tahun ini mencoba mendekati Jaehyun. Jaehyun tidak bodoh. Dia tahu Johnny menaruh rasa yang lebih kepadanya. Tapi Jaehyun mencoba untuk bersikap biasa saja, sampai saat Johnny mengucapkan itu langsung di hadapannya.

"Gue suka sama lo Je. Lo mau jadi pacar gue? Lo gak perlu jawab sekarang, lo boleh jawab kalo lo udah siap jawabnya. Gue bakalan nunggu lo."

Perkataan Johnny terus terngiang di telinga Jaehyun. Ada rasa tidak enak terselip di dalamnya. Kalau kalian tanya, bagaimana perasaan Jaehyun kepada Johnny selama ini. Jaehyun juga bingung, dia tidak pernah tahu. Dia sangat nyaman ketika berada di samping Johnny. Johnny membuat dia merasakan mempunyai seorang kakak. Berbeda dengan saat dia sedang bersama dengan Mingyu, Yugyeom, dan Eunwoo. Entah karena umur Johnny lebih tua darinya? Jaehyun juga tidak tau.

Tapi di satu sisi, perasaannya kepada Johnny tidak sejelas perasaannya kepada sang pemilik hati. Jaehyun pengecut bukan? Satu tahun lalu dia sudah membulatkan tekadnya untuk menghapus perasaannya. Untuk menyerah kepada cinta pertamanya. Tapi sia-sia.

Otak tidak akan berdaya di hadapan hati. Masih ada rasa tersisa yang selalu Jaehyun pelihara setiap harinya. Menjadikan rasa itu semakin dalam sehingga membuat Jaehyun takut. Takut kalau nanti nya rasa itu akan membuatnya kehilangan mereka. 

"Bukannya mikirin gimana nanti skripsi. Ini malah mikirin yang beginian." Jaehyun berucap dengan sisa tenaganya.

Ya. Semester depan Jaehyun sudah berada di tingkat akhir perkuliahannya. Pertarungan final dia untuk bisa naik tingkat. Hanya sisa satu minggu lagi semuanya akan dimulai. Tapi perkataan Johnny saat ada acara perpisahan di himpunan, mengganggu fokus Jaehyun. Ditambah Yugyeom, Mingyu, dan Eunwoo yang makin hari seperti makin tidak suka kalau melihat dia dekat-dekat dengan Johnny.

Jaehyun kadang bingung. Kenapa mereka bertiga selalu bersikap seperti itu sih kepada Johnny? Padahal Johnny baik. Akan kah terasa lebih enak kalau seadainya mereka menerima Johnny seperti mereka menerima teman-teman Jaehyun yang lain? 

"Ahh gak tau deh pusing."

Jaehyun hanya bisa memejamkan matanya kini. Banyak sekali pikiran yang berbarengan masuk menyerang benak nya. Rasa bersalah dan tidak enak dominan mengambil alih pikirannya kini. Wajah Johnny yang sedang mengucapkan itu juga terus menghantuinya. Untuk beberapa saat Jaehyun hanya bisa melamun sambil memejamkan matanya, sampai saat pintu kamarnya diketuk membuat Jaehyun mau tak mau bangkit dan melihat siapa yang datang.

Protect Jaehyun Squad! Jaehyun x 97 line [COMPLETED]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang