"nggak sih, bukan Doyoung ini mah."
"mobilnya usang banget fix bukan Bang Doyoung itu mah."
"tapi seleranya Doyoung kan yang usang usang gitu nggak sih ?"
Jimin harus banyak banyak mengelus dadanya melihat ketiga orang gabut yang pagi pagi ini sudah bergosip di ruang jurnal.
Pemuda tampan dengan rambut agak gondrong berjalan masuk sambil menempelkan telepon di telinganya melirik sekilas ke arah Jimin, "ini kuman tiga ngapain pagi pagi udah disini ?"tanya pemuda tampan bernama Taehyung.
Jimin hanya mengangkat bahunya, sudah menyerah dengan tiga orang yang bahkan bukan anggota jurnal tetapi paling banyak menghabiskan waktu di ruang jurnal.
"apa gue bilang kan, Bang Doyoung tuh emang buaya." ujar Jaehyun setelah melihat bukti foto foto yang beredar di Instagram tentang kedekatan seorang selebgram cantik dengan seorang pria yang diduga pacarnya itu.
"aku memang pencinta wanita.. namun ku bukan buayaaa.." Taeyong mulai menyanyi menanggapi ucapan Jaehyun barusan.
"tapi emang ada ya Jim anak jurnal namanya Jiho ?" tanya Yuta, pemuda yang baru saja memangkas rambut gondrongnya itu berjalan menuju ke arah Jimin yang duduk bersadar sambil merokok di dekat jendela.
Jimin mengangguk, "cakep anaknya,pendiem juga kaget sih gue kalau dia beneran sama Doyoung.." jawab Jimin.
Yuta mengangguk dan dengan cepat mengambil rokok milik Jimin yang sengaja pemuda mungil itu taruh di meja dekat tempatnya duduk. Hafal dengan kebiasaan temannya itu, Jimin malah menyodorkan korek ke arah Yuta.
"anak jurusan apa ?" tanya Yuta lagi.
"apa ya ? lupa gue..pokoknya temen deketnya si Joy."
Taeyong langsung berdiri dan ikut ikutan mengambil rokok milik Jimin, diliriknya Taehyung di pojok seperti sedang bertengkar dengan pacarnya lewat telepon. "kalau temennya si Joy sih mungkin aja kan dikenalin sama Joy." ucap Taeyong mengambil korek dari tangan Yuta, pemuda itu kemudian berjalan ke arah pojok ruangan berniat mengganggu Taehyung.
"OY TAEHYUNG, ROKOKNYA DIMATIIN WOY, PARAH TELFON SAMA PACAR NGGAK DIMATIIN." teriak Taeyong di sebelah ponsel Taehyung.
Taehyung mendelik, mengumpat pelan kemudian mengusir Taeyong untuk menjauh dari dirinya. "nggak sayang, nggak.. yang ngerokok Taeyong kok, aku diem di pojokan.."
Taeyong kembali duduk di sofa sebelah Jaehyun sambil terkekeh. Sedangkan Jaehyun hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan seniornya itu.
Tiba tiba saja pintu ruang jurnal terbuka lebar, menampakkan gadis tinggi ayu dengan rambut blondenya.
"Joy dimari ?" tanya Sowon, gadis yang baru saja membuka lebar pintu ruang jurnal itu.
"atuh lah ada jodohnya Bang Taeyong disini, nyari siapa Sowonku cantik ?" tanya Taeyong spontan bediri.
Ya jangan kaget sih kalau Taeyong ini emang seneng banget ngegodain anak cewek cewek di jurnal, karna katanya bisa aja salah satu dari mereka jodohnya.
"lo budek ? gue tadi kan udah bilang kalau gue nyari Joy." jawab Sowon dengan wajah datarnya.
"nggak ada, Joy belum kemari. Emang ngapain lo nyariin itu anak ?" tanya Jimin, menyela ucapan Taeyong sebelum pemuda itu makin genjar menggoda Sowon.
"Ada urusan, ya udah nanti kalau dia ke sini kabarin ya Jim.." setelah menyampaikan pesannya itu, tanpa basa basi lagi Sowon menutup pintu dan pergi dari sana, tidak mau lagi meladeni gombal murahan yang berasal dari mulut seorang Lee Taeyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUJANG PAPAT [END]
FanfictionCerita empat mahasiswa teknik menjalani kehidupannya