60

641 115 11
                                    

Udah tiga bulanan lebih Sakura tinggal di rumahnya Joy dan sering pula Yuta maupun Shotaro datang ke sana untuk sekedar ngeliat atau main, mana sekarang tuh setiap malam minggu anak anak komplek Joy pada begadang di depan rumah Joy di sambi sama bakar bakar sate atau sekedar main UNO.

Bunda Yuri juga udah balik kerja meskipun nggak full dan belum boleh ngambil kerja yang berat kayak operasi pasien. Perkembangan Sakura juga udah lumayan baik dia udah sering ketawa denger celetukan Haechan sama anak anak yang lain.

Dan hari ini adalah hari terakhir Sakura tinggal di rumah Joy, sebenarnya udah dari lama Sakura pengen balik ke apartemennya setelah tau kalau si mantan cowoknya itu udah masuk ke penjara karna pasal kekerasan dan percobaan pemerkosaan, toh temen temen Sakura juga baik baik banget mereka malah dukung dan selalu ada buat cewek ini.

Semua barang barang Sakura udah di masukin ke koper, di rumah Joy juga udah ada Yuta sama Shotaro.

"Bunda Yuri, Mbak Joy makasih banyak ya.." pamit Sakura merangkul Yuri dan Joy bergantian. "Tiga bulan ini nggak akan pernah aku lupain, aku bakalan sering main ke sini ya kalau dibolehin hehehe."

"Ya tentu boleh lah sayang, main aja ke sini sesuka kamu ya." Yuri mengelus puncak kepala Sakura, dia sudah menganggap Sakura sebagai anaknya sendiri.

"Hati hati ya Sakura.." ucap Joy sambil mengantarkan gadis itu ke arah pekarangan rumah di mana Yuta dengan Shotaro menunggu.

Yuta berdiri ketika melihat Sakura dan Joy keluar sedangkan Bunda Yuri masih di dalam, entah melakukan pekerjaan apa. Sakura berhenti, memutar tubuhnya kemudian kembali memeluk Joy sambil terus mengucapkan terimakasih sebanyak banyaknya kepada gadis ini.

Joy membalas sambil tersenyum, rasanya senang karna tiga bulan ini Joy merasa kalau punya seseorang lain di sampingnya selain Bunda Yuri yang dapat diajaknya bertukar pendapat.

"Makasih ya," ucap Yuta tulus dibalas anggukan oleh Joy.

Shotaro membawakan koper milik Sakura berjalan mendahului kakak kakaknya ke arah mobil diikuti Sakura yang meninggalkan Yuta dan Joy di halaman depan rumah Joy.

"Oh iya ini buat lo anggep aja sebagai ucapan terimakasih gue karna lo udah jagain Sakura." Yuta memberikan kotak kecil kepada Joy sambil tersenyum malu malu, "jangan di buang ya kalau emang seandainya jelek karna gue juga baru belajar bikinnya."

"Nggak papa kak, makasih ya nanti aku buka di kamar, sekali lagi makasih banyak."

Yuta pun berpamitan pulang setelah Bunda Yuri keluar. Mobil Yuta pun keluar dari area komplek perumahaan Joy, bertepatan dengan Doyoung yang berencana memberikan olahan kue bikinan Changmin kepada keluarga Joy.

"Apa itu ?" Tanya Doyoung berjalan masuk beriringan dengan Joy yang memegang sebuah kotak sedang di tangannya. "Dapet dari Sakura ?"

"Bukan ini dari Kak Yuta."

"Buka dong mau lihat si preman itu ngasih lo apaan," ujar Doyoung masuk begitu saja menuju ke arah dapur di mana Bunda Yuri berada, "BUNDAAAAA... DOYOUNG MEMBAWAKAN KUE SPESIAL UNTUK BUNDAAAA..."

Joy duduk di sofa sambil terus menerka nerka apa yang diberikan Yuta kepadanya, gadis itu pun segera membuka kotak biru dengan pita merah muda dan tersenyum melihat lukisan wajahnya. Joy mengambil hadiahnya dan mengerutkan dahi ketika tidak sengaja melihat tulisan kecil di pojok lukisan itu yang sepertinya sengaja di tulis menggunakan tulisan kanji.

Doyoung yang sudah beres bercengkrama dan mencicipi bakwan udang Bunda Yuri ikutan duduk di sebelah Joy memandang kagum hasil lukisan dari seniornya itu.

"Emang nggak kaleng kaleng sih bakatnya Bang Yuta ya, jadi pengen berguru ke Ten gue." Doyoung beneran kagum dengan lukisan di tangan Joy ini, dia nyesel juga sih kenapa dulu nggak ikut waktu diajakin sama Sejeong buat latihan melukis, "ikut belajar ngelukis yuk, lumayan lah nanti habis lulus kuliah kita ke Bali terus jadi seniman disana, gimana Soo ??" Ajak Doyoung.

BUJANG PAPAT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang