"BANG TAEYONG LIAT ECHAN MUNTAH BANGGG.." adu Lucas begitu mereka sampai di ruangan Taeyong.
Setelah melihat keadaan Bunda Joy tadi, ramai ramai anak komplek dari perumahaan Doyoung pada jengukin Taeyong juga yang rencananya besok udah bisa pulang, sekarang aja Taeyong udah bisa jalan meskipun kalau buat naik turun tangga masih susah.
Haechan melotot, "mulut lo bang! Gue cuma mual aja belum muntah."
Nayeon bawaannya pengen nyumpel mulut anak anak itu deh, berisik banget perasaan dari tadi.
"Echan mah gitu kena ruangan ada AC nya udah mual, kampungan." Ledek Karina.
Rasanya Haechan mau bales ledekan Karina tapi ya ada benernya juga sih, dia mah lebih milih AC alami dari alam ketimbang AC beginian yang ada masuk angin badannya Haechan kalau lama lama di ruangan yang ada AC-nya.
"Tadi naik apa ke sini ?" Tanya Taeyong.
"Naik angkot Bang, mana supirnya kalau bawah angkot kek mau ngajak menghadap tuhan lagi! Kalau mau mati mah mati aja sendirian jangan ngajak ngajak, belum nikah juga guenya." Haechan yang emang nyerocos dari tadi sekarang sibuk ndusel di antara badan bongsornya Lucas sama Yeonjun.
"Bentaran gue absen dulu anak anaknya, belum pada makan kan kalian ?" Tanya Taeyong sibuk melihat ke ponselnya.
Haechan yang kini udah duduk di tengah Lucas sama Yeonjun mengangguk antusias. "Mau Bang Tayo beliin makanan kita ? Wah makasih loh bang, sering sering lah," ujarnya dengan nggak tau malu.
Taeyong mengerutkan dahinya merasa aneh. "Tayo ? Lo pikir gue bis kecil ramah.." sewot Taeyong tak terima namanya di pleset plesetin.
"Nama panggilan kesayangan dari gue bang," sahut Haechan. "Panggilan kesayangan dari Mbak Nayeon apa coba tebak ?"
Lah ini anak satu malah main tebak tebak.
"Mana ada gue ngasih nama panggilan sayang ke Taeyong," sahut Nayeon sibuk mengupas buah buahan yang tadi dibawah sama anak anak ini.
"Udah tebak aja coba, hayo apa bang coba tebak." Haechan menyikut Lucas dan Yeonjun mengajak dua kakak kelasnya itu untuk ikut tebak tebakan bersamanya.
"Babi ?" Sahut Lucas polos.
Yeonjunnya menggeleng, nggak niat mau ikutan tebak tebakan juga.
"Salah lah, jawabannya Ain," ucap Haechan mengundang tanda tanya di wajah Taeyong maupun Nayeon.
"Kok Ain ?" Tanya Nayeon.
Haechan mengangguk, "iya Ain. Cause Ain got time for anyone else but you... ciakkk, ciakkk,ciakkkk.."
Lucas sama Haechan udah ngakak berdua, sedangkan Yeonjun cuma bisa geleng geleng kepala.
Karina, Giselle, Yeji sama Jisung juga pada ngakak sih denger gombalan Haechan barusan.
"Tumben pinter bahasa inggrisnya," ujar Nayeon senyum senyum geli sambil ngasih potongan buah buahan itu kepada Taeyong. Si pemuda Tayo itu juga ikutan ketawa, geli sendiri dengernya.
"Ada juga nih panggilan kesayangan Mas Tayo buat Mbak Nay," ujar Haechan yang emang niatnya mau mak jomplangin dua sejoli itu karna Haechan gemes sama mereka berdua waktu di Bali.
"Apaan tuh.." sahut Lucas barengan sama ciwi ciwi.
"Anis."
"Kok Anis Chan ?" Tanya Lucas bingung.
"Anis to meet you my future wife... ciakk,ciakk,ciakk.."
Nayeon langsung ngakak, nggak kuat, sedangkan Taeyong senyum senyum sendiri sambil makan apelnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUJANG PAPAT [END]
FanfictionCerita empat mahasiswa teknik menjalani kehidupannya