"Ini nih tanda tangannya Raisa sama Hamish spesial ditujukan kepada ananda Jiho yang cantik sedunia."
Jiho menerima selembar kertas itu dengan mata berbinar kagum, ia kemudian mendongkak menatap Taeyong yang tersenyum sombong.
"Makasih ya Kak mau aku upload di instagram aku." ucapnya sambil menjabat tangan Taeyong.
Taeyong mengangguk angguk, "jangan lupa gue ditag Ji biar followers lo pada ngefollow gue semua."
"Siap kalau itu mah hehehe."
Taeyong tersenyum manis, hal seperti ini memang bukan pertama kali baginya karna kalau dihitung hitung sudah banyak kenalan Taeyong yang diam diam meminta tanda tangan dari penyanyi atau pun artis favorit mereka melalui Taeyong ini.
Contohnya saja beberapa bulan yang lalu Yuta diam diam menyuruh Taeyong untuk meminta tanda tangan kepada Marion Jola karna Yuta ini fanboy garis kerasnya Marion. Jaehyun juga pernah meminta Taeyong untuk mengirimkan dirinya video ucapan selamat ulang tahun dari Prilly.
Ya sebut saja ini privillage punya ibu seorang artis senior.
"Kok kakak bisa sih sampe dapet tanda tangannya ? Bukannya jadwal mereka ini padet banget ya." tanya Jiho berjalan beriringan dengan Taeyong hendak kembali ke ruang jurnal.
Taeyong menaikkan satu alisnya, "oh ya tentu dong siapa dulu Lee Taeyongg.." ucapnya menyombongkan diri.
"Kakak itu kerja sambilan jadi supirnya artis artis apa gimana ?"
Taeyong yang tadi senyum senyum membanggakan dirinya itu langsung menoleh setelah mendengar ucapan juniornya ini.
Tolong dong Jiho masa muka cakep gini dikatain jadi supir artis.
Tapi ya nggak sepenuhnya salah sih soalnya Taeyong juga kadang kadang sering nganterin ibunya kalau supir pribadi mereka lagi ada urusan mendadak.
"Iya Ji, gue kaya kan emang karna jadi supirnya artis artis gitu. Lo nggak pengen join ?" tawar Taeyong.
Jiho menggelengkan kepalanya. Dia benar benar baru tau kalau Taeyong selama ini menjadi supir artis papan atas, tak heran kalau ke kampus dia sering pake barang barang branded keluaran terbaru.
Anggap saja begitu ya.
Mereka berdua pun sampai di depan ruang jurnal, Taeyong lah yang pertama membuka pintu itu dan langsung disambut oleh adu mulut oleh Joy dan Yuta yang akhir akhir ini semakin memanas.
"Ya siapa yang suruh taruh situ coba rokoknya ? Kan ya jelas mata aku nggak keliatan dong."
"Alasan, itu mah lo emang yang nggak hati hati."
"Biasanya juga nggak kok ya kak Yuta aja yang naruh rokoknya sembarangan."
"Main nuduh aja lo, lihat nih gue naruhnya di sebelah asbak ya."
"Jauh itu mah kata aku kalau disebelahnya asbak tuh deket sama badannya Niel." Gerutu Joy yang tangannya sedang dibalut kasa oleh Sowon.
Jiho yang baru saja memasukan tanda tangan penyanyi favoritnya itu langsung menerobos masuk dan duduk di hadapan Joy.
"Tangan mbak Joy kenapa ?" tanya Jiho khawatir.
Joy melirik sinis ke arah Yuta yang juga menatapnya tajam itu, "itu kena rokoknya kak Yuta," ujarnya menunjuk ke arah Yuta yang duduk di belakangnya, "tapi nggak papa kok cuma lecet dikit doang."
"Makanya kan gue udah bilang kalau di sini sebisa mungkin jangan ngerokok, udah ada satu kan korbannya." ucap Sowon selesai membalut tangan Joy, gadis itu pun bangkit dan berjalan menuju lemari untuk mengembalikan kasa dan salep.