"Bisa gue pamerin ke Nayeon nih hahahahaha.."
Taeyong yang pagi itu sudah rapi plus wangi, berjalan layaknya model memakai kaus motif corak batik yang Joy beri kemarin. Cowok ganteng itu sesekali menggoda maba maba atau pun kating yang berpapasan jalan dengannya. Bahkan sampai tukang kebun di sana tak luput dari godaan Taeyong.
"Semangat Pak kerjanya biar bisa beliin anaknya Helikopter." ujar Taeyong memberi semangat kepada salah satu tukang kebun di area fakultas kedokteran.
Sebenarnya jadwal kuliah Taeyong pagi ini tidak ada, makanya dia bisa sesantai ini jalan jalan ke fakultas lainnya. Tentu saja dia punya maksud tersendiri, nyuci mata lah kasarnya. Karena emang fakultas kedokteran itu terkenal sama cewek ceweknya yang cantik udah kayak penggambaran dari Dewi Aphrodite di mitologi Yunani.
Apalagi nih ada satu dosen FK yang cantiknya itu bisa bikin Taeyong lupa kalau dia masih berdiri pake dua kaki di tanah.
Siapa lagi kalau bukan Bu Yoona. Sayangnya Bu Yoona udah menikah dan tidak mungkin lah Taeyong jadi perebut istri orang, takut nanti dia masuk berita di Insert.
Dia kembali menyapa para cewek cewek yang kelihatan makin cantik menggunakan jas putih nya itu.
"Kak Taeyong mau ke mana ?" Tanya salah satu dari banyaknya cewek cewek kenalan Taeyong.
"Ini mau ke tempatnya temen. Btw, kamu cocok banget loh pake jas putih begitu, makin cantik." gombal Taeyong membuat lawan bicaranya ini hampir saja terkena serangan jantung mendadak.
Melanjutkan perjalanan menuju ke kelas Nayeon, pemuda itu tak sengaja berpapasan dengan orang yang sangat tidak ingin dia lihat lagi. Gadis ayu dengan kulit putih bersih dan senyuman manis itu berjalan bersama gerombolan teman temannya menuju ke arah Taeyong.
Taeyong kelabakan sendiri, mencari tempat bersembunyi pun nihil. Hanya ada tong sampah besar di depannya, ya kali Taeyong harus masuk ke tong sampah itu.
Menarik napasnya pelan dan mencoba tetap kalem, akhirnya Taeyong pun berjalan biasa melewati gerombolan kawan kawan dari mantan terindah, sebut saja namanya Jisoo.
"Oi, Yong mau kemane lo ?"
Taeyong mengumpat dalam hati, mengapa di detik detik seperti ini teman Jisoo malah menyapanya. Mau tak mau akhirnya Taeyong menoleh dan memasang wajah stay cool-nya.
"Oh, ini mau ke kelasnya Nayeon. Lo sekelas kan sama dia ?"
Yooa, gadis cantik kuncir kuda itu mengangguk. "Tapi lo salah arah. Kelas kita arahnya ke sini, kalau ke sana jalan buntu cuma ada toilet doang."
"Lah masa ?"
"Lo udah lama putus sama Jisoo jadi lupa sama bangunan di sini ya ?"
YA INI, INI NIH YANG TAEYONG PALING NGGAK MAU DENGER. PERTANYAAN GINI NIH.
"Hehehe, iya. Gimana Jis, enak nikah ?" tanya Taeyong kaku, iya jelaslah kaku banget orang Taeyong aja udah nggak pernah ngomong lagi sama Jisoo semenjak dia dapet kabar kalau Jisoo menikah.
Gadis cantik yang berada di pojok sendiri itu tersenyum, "ada enak ada nggaknya. Kan setiap hubungan semuanya juga kayak gitu Yong."
Tuh kan suaranya Jisoo itu masih sama, serak serak lembut manis gimana gitu.
"Baguslah. Ya udah barengan aja kita ke kelas lo." Ujar Taeyong beralih ke Yooa. Dia bisa gagal move on lagi kalau kelamaan ngomong sama Jisoo nanti.
Iya, Taeyong emang sebucin itu sama Jisoo. Kalau boleh jujur, sampai detik ini juga Taeyong kadang sering nangis kalau tiba tiba ke play lagu galau di kamarnya.