4. Perselisihan dalam Kelompok

102 14 8
                                    

SELAMAT DATANG DI

Part 04 Cerita 'Kita yang Tersesat'
.
.
.
.

*Jangan lupa vote dan komen ya

.
.
.

- 04. Perselisihan dalam Kelompok -

Jika saat ini kau kecewa,
maka coba ingat-ingat lagi,
apa sebelumnya kalau
pernah begitu berharap?

Karena sejatinya, harapan
yang terlalu tinggi hanya
membawa kita pada kecewa

Quotes 04

Kita yang tersesat.


***

"Nian, bangun!" Seseorang tiba-tiba mengguncang tubuhku. Aku terbagun dari tidurku dan mulai membuka mataku. Bus sudah hampir kosong karena orang-orang sudah mulai turun.

"Udah sampai?" tanyaku setengah sadar pada Aulia. Dia belum turun karena terhalang olehku.

"Iya, ayo," ucap Aulia lalu berdiri sedangkan Syeira sudah tak terlihat mungkin sudah turun lebih awal. Aku berdiri dan mulai berjalan sempoyongan.

Aku hampir terjatuh untungnya Aulia menahanku dari belakang, ia memapahku menuruni bus. Kesadaranku masih belum 100%. Begitu turun aku pun mengucek mataku, Aulia masih memegang kedua lengan atasku.

"Eh, ransel gue." Aku baru ingat.

"Nih, ketinggalan di dalem. Gila berat juga, ya," ucap Aulia yang kini berada di depanku dan memegang tas ranselku.

Tapi seseorang masih memegangi tangan atasku. Jadi dia buka Aulia? Aku panik, mataku langsung terbelalak dan menoleh...

Ternyata itu adalah Sultan.

Aku langsung menepis pegangan tersebut dengan kasar.

"Dasar modus, ngapain lo pegang-pegang gue?!" omelku.

"Lo tadi mau jatoh, yakali gue biarin elo jatuh di depan gue. Emang gue cowok apaan," celotehnya.

Rasanya ingin sekali memaki-makinya, namun aku ingat perkataan ayah.

Pesan dari ayah, jangan pernah menyalah artikan kebaikan orang lain, karena kita tidak akan pernah tahu seberapa tulus seseorang membantu kita.

Tiba-tiba ada seruan untuk berkumpul sesuai kelompok masing-masing. Aulia memberikan ranselku padaku dan dengan menyebalkannya dia menitipkanku pada Sultan.

Aku pun pergi menghampiri kelompokku, aku menerobos barisan dan berbaris di barisan paling depan bersama Syeira agar Sultan tak punya kesempatan untuk dekat denganku lagi.

"Ke mana aja sih lo?" tanya Syeira masih sewot.

"Tadi gue ada sedikit masalah tapi sekarang udah beres kok," jawabku.

Salah seorang guru menjelaskan beberapa hal di depan sana, namun aku tidak mendengarkan, aku malah celingukan mencari keberadaan Bara. Kemarin, dia bilang akan ikut camping tapi aku masih belum melihatnya. Di tambah, saat ini yang berkumpul cukup banyak karena digabung bersama kelas 10 dan 12 IPA. Tapi nanti tempat berkemahnya akan dibedakan.

Kita Yang Tersesat [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang