3. Kembali Dipertemukan Takdir

98 14 8
                                    

SELAMAT DATANG DI

Part 03 cerita 'Kita yang Tersesat
.
.
.
.

*Jangan lupa vote dan komen

.
.
.
.

- 03

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- 03. Kembali Dipertemukan Takdir

*****

Pesan dari ayah :

Jangan pernah menyalah artikan kebaikan orang lain, karena kita tidak akan pernah tahu seberapa tulus niat seseorang membantu kita.

Quotes 03

Kita yang Tersesat

***

"Ayah tanda tangan, ya," bujukku lembut.

"Kenapa ngasihnya mendadak kayak gini?" tegur ayah. Oh tidak! Kenapa respon ayah di luar dugaanku?

"Maaf, Yah. Nian lupa." Aku takut, aku takut ayah tidak akan mengizinkanku camping.

"Bukan apa-apa, kalo kamu bilang lebih awal pasti ayah sisihin uang buat kamu. Nggak bakal ayah kasih ke ibu kamu semua," jelas ayah tampak menyesal. Aku menghembuskan napas lega, ternyata itu alasannya.

"Nggak papa, Ayah. Nian nggak perlu uang ayah, cukup tanda tangan aja, ya," pintaku memelas.

"Nggak bawa HP lagi, kayak tahun kemarin?"

"Iya."

"Terus nanti kalo ayah mau hubungin kamu, gimana?" tanya ayah cemas.

"Ke guru pembimbing Nian selama camping," jawabku santai. Aku sudah biasa mendapat beberapa pertanyaan jika meminta izin pada ayah. Tapi tak apa, aku senang, itu tandanya ayah sayang padaku.

"Masih nomor yang tahun kemarin?"

"Enggak, beda lagi. Nanti Nian kasih nomornya ke Ayah sebelum berangkat. Tapi Ayah tanda tangan dulu, ya," bujukku.

"Ya sudah," jawab ayah lalu mengambil ballpoint di tanganku dan menandatanganinya.

"Baik-baik, ya, di sana. Besok berangkat jam berapa?" tanya ayah.

"Jam enam harus udah di sekolah."

"Ya udah, besok ayah anter pake angkot biar lebih cepet."

"Beneran? Makasih Ayah." Aku memeluk ayah sejenak.

Kita Yang Tersesat [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang