chapter 18

10K 757 23
                                    

Update

Update

Happy reading ❤️😘❤️

“ Hei apa yang kau lakukan” Omar bertanya marah sambil menahan tangan Mario

“ Kita harus menurunkan panasnya , ia bisa kejang bila panasnya terlalu tinggi” ucap Mario

“ Membuka pakaiannya?” Ucap Omar tak senang

“ I’m a doctors and she is my sister” kesal Mario “ kita tak punya apapun untuk mengomperes Maria

“ dan aku suaminya” geram Omar

“ hanya dengan menggunakan suhu tubuhlah, kita dapat menurunkan panas Maria” terdengar nada tak sabar dari Mario

“ Aku saja yang melakukannya” ucap Omar , walaupun Mario adik Maria tetap saja ia tak senang bila istrinya dilucuti oleh pria lain “ balikan badanmu” Mario memutar bola matanya tapi ia tetap berbalik.

Omar membuka baju Maria yang terasa lembab. Omar berusaha melihat sesedikit mungkin tubuh Maria saat ia membuka pakaiannya dan hanya menyisakan pakaian dalamnya saja.

Omar membuka jubah dan baju panjangnya hanya menyisakan celana panjang berwarna hitam lalu ia mendudukan dirinya dengan nyaman dan memangku Maria seperti sedang menggendong bayi.

Tubuhnya menempel dengan tubuh Maria yang panas terasa di dadanya yang telanjang. Omar lalu mengambil jubahnya untuk menutupi mereka berdua, ia agak kesulitan karna tangan kanannya menahan tubuh Maria yang lemas dalam pelukannya.

Mario berbalik dan mendekat kepada mereka berdua, ia membantu Omar menyelimuti tubuh Maria yang tak tercover tubuh Omar.

“ Kau hanya perlu berkata tolong” ucap Mario membetulkan jubah itu agar menutupi tubuh kakaknya.  Omar tak ingin berdebat dengan Mario

“ Thanks” ucapnya.

Mario duduk saling berhadapan dengan Omar yang menghangatkan tubuh Maria.

“ well apa kita akan selamanya disini? Bagaimana cara kita kembali , apa lagi dengan kondisi Maria seperti ini” tanya Mario

“ Aku yakin orang-orang diistana akan mencari kita ,bahkan mungkin sedang mencari kita, bersabarlah” jawab Omar

“ boleh aku bertanya sesuatu your highness” tanya Mario

“ apa kau mencintai kakakku” tanya Mario , Omar diam saja

“ Bila kau tak mencintainya , biarkan dia pulang bersamaku, kau tau Yang Mulia jika disana ada seseorang yang masih menunggunya” ucap Mario

Menunggu Maria siapa , apakah ia memiliki kekasih pikir Omar “ mengapa kau bertanya itu padaku”

“ Aku hanya ingin kakakku bahagia “ ucap Mario “ ia tak akan bahagia bila ia tak di cintai” lanjutnya.

“ Ia saudarimu, kau tak boleh mencintainya” Mario tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Omar

“ ya aku memang mencintai Maria” ucap Mario masih dengan tertawa “ tapi cinta sebagai adik dan kakak”

“ Tapi tingkahmu tak mencerminkan kau menyayanginya sebagai saudari” sinis Omar

“ aaaah kau cemburu rupanya” Mario masih terkikik “ padahal kau memiliki istri lain yang sangat cantik” sindir Mario “ kau sangat tamak Yang Mulia”

“ kau!!” geram Omar

“ Dengar Yang Mulia, aku tahu kau seorang Sultan, kau mempunyai kekuatan , kau juga bisa melenyapkanku jika kau mau, kau sangat berkuasa, tapi aku tak takut padamu , seperti halnya Maria rela mati demi diriku akupun sama , aku bisa saja nekat” ucap Mario serius

Lady for Sultan ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang