Update ya
happy reading ❤️
Tengah malam ..
" Saudaraku , semua sudah beres iringan bahan pangan dan air untuk diantar ke tempat kilang minyak sudah berangkat, mereka tidak akan tahu jika satu truk tangki air tak sampai dan bahan makanan" ucap pria berbaju hitam
" Bagus, orang-orang kita sudah menyusup walaupun hanya sedikit" balas seorang pria
" Tidak apa saudaraku, walau kita tidak bisa menempatkan orang-orang kita lebih dekat dengan Sultan , tapi hanya menjadi supir truk air dan bahan makanan saja sudah sangat berarti bagi saudara kita yang lain di tempat persembunyian, sedikit-sedikit kita akan mendekat dengan Sultan itu, kita habisi dia dan seluruh keluarganya, bersabarlah saudaraku" Terang pria berbaju hitam
" aku selalu menunggu itu terjadi, aku hampir melihatnya septiap hari, ingin sekali ku hujamkan pisau kepadanya, tapi banyak sekali orang yang menjaganya terlebih dia sendiri yang memilih orang-orang kepercayaannya itu untuk menjaganya" geram pria itu
" Bersabar saudaraku, waktunya akan tiba, baiklah aku akan pergi sekarang menyusul para saudara membantu membawa bahan makanan itu ketempat kita" pria berbaju hitam itu menepuk bahu pria didepannya lalu pergi.
Pria itu mentap punggung pria berbaju hitam sampai ia menghilang, lalu ia merogoh kantongnya mengambil sebatang rokok dan pematik klasik peninggalan ayahnya. Pemantik yang mengingatkannya akan dendamnya
.......
Pagi itu Omar sudah berangkat ke ibu kota kembali , ia sangat sibuk jadwal kunjungan ke istana bertemu Raja Salmanan, entah apa yang mereka bahas. Omar tak menceritakan kepada siapapun.
Maria memutuskan ke perpustakaan sendirian ,karna saat Maria mengajak Mario ia masih tidur, mengeluh dengan udara panas dimalam hari , ia sulit tidur.
Maria membukan pintu kaca itu ternyata didalam sudah ada Maheer, sedang memandangi laptopnya. Ia mengangkat wajahnya lalu melambaikan tangannya dan tersenyum ,lalu kembali fokus kelayar laptopnya
" I can't go now, something happened here ( aku tidak bisa pergi sekarang , terjadi sesuatu disini)" ucap Maheer ternyata ia sedang melakukan Skype, Maria duduk di sofa di depan Maheer
"do it without me, I can only provide financial support from here (lakukan tanpa diriku, aku hanya bisa membantu penyediaan dana dari sini)" ucapnya lagi " good luck with the show bro,see you next time, bye ( semoga sukses dengan, acaranya bro, sampai berjumpa lain waktu , bye)" Maheer menyudahi Skype nya entah dengan siapa.
" Hi Maria, bagaimana pagimu hari ini" sapa Maheer
" Good, kau sedang melakukan apa" tanya Maria
" Skype dengan seorang teman di Washington, dia akan melakukan malam amal untuk membantu anak-anak yang berjuang melawan penyakin leukimia, aku tadinya akan pergi menghadirinya tapi Omar melarangku untuk keluar istana,mengingat insiden digurun itu"
" kau bisa Skype disini?" Maheer tertawa mendengar pernyataan Maria
" Yap,bisa Kenapa tidak" kekeh kecil muncul di bibir Maheer
" ya aku pikir disini tak ada internet, aku bahkan tak melihat televisi di kamar ku, Mario dan Azizah" polos Maria
Maheer semakin tertawa " oh tuhan kau lucu sekali, kami tak butuh televisi , benda itu hanya merusak interior kami yang sudah sangat indah, kau tak butuh itu jika kau punya ini dan ini" Maheer menunjuk laptop dan mengankat ponsel iPhone keluaran terbaru " kau bisa melihat apapun dengan ponselmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady for Sultan ( Complete)
RomansaMaria seorang arsitek berusia 32 tahun masih lajang sampai saat ini,, sebenarnya Maria wanita yang cantik tapi agak eksentrik dalam tampilannya,, ia mengenakan kacamata besar walaupun ia tak bermata minus, rambut panjang yang seringnya di Cepol bera...