chapter 19

10K 722 32
                                    

Update

Udah tengah malem , tapi gatel klo gak update, ini baru bgt beres ngetik.

Happy reading ❤️

Sudah seminggu setelah kejadian itu dan selama seminggu pula Omar selalu tidur dikamar Maria, walaupun setiap hari ia sibuk

Maria ingat saat pertama kali ia membuka mata dipagi hari saat pertama kali mereka saling mengatakan cinta . Maria terbangun dalam pelukan Omar, ia melihat Omar menatapnya.

" Selamat pagi cintaku" ucap Omar dengan seyum yang melelehkan hati Maria

" Apa kau sudah lama bangun Yang Mulia" tanya Maria dengan wajah memerah

" 1 jam yang lalu" jawab Omar

"Lalu mengapa masih disini" tanya Maria malu-malu.

" Memandangi wajahmu " jawabnya lagi

" wajahku pasti konyol saat tidur , ya kan?" Maria malu dan menelusupkan wajahnya ke dada Omar

" tidak, kau cantik Maria saat tidur, aku sudah sering memandanginya" jawab Omar geli, dan ia mencium puncak kepala Maria, yang semakin membuat hati Maria berdesir.

" benarkah, aku tak tahu kau selalu memandangiku saat tidur" ucap Maria

" Kau tak tahu karna kau tertidur Maria" kekeh geli terdengan dari bibir Omar.

" kau membuatku malu Yang Mulia" ucap Maria.

Omar semakin merapatkan pelukannya , rasa ini berbeda saat ia memeluk Maria, seperti jutaan kupu-kupu menggelitik perutnya, dan selalu ada desiran-desiran aneh didalam tubuhnya, tidak seperti saat ia bersama Azizah , ia hanya melakukan kewajibannya saja. Ini kah yang dinamakan jatuh cinta, pikirnya.

" maaf Maria, aku selalu menyeretmu dalam bahaya. Dan maaf aku juga menyembunyikan semua barang pribadimu" Maria menarik wajahnya dari dekapan Omar memandang langsung ke matik mata hitam milik Omar.

" jadi barang-barangku tak hilang?" Tanya Maria, Omar menggeleng menjawab pertanyaan itu " kenapa?" Tanya Maria lagi.

" Entahlah Maria, namun saat pertama kali kau menolongku , Saat kau bersimbah darah dipelukanku ada debaran di hatiku, dan entah mengapa aku ingin mengenalmu maka aku menyimpan semua barang pribadimu ,.tapi sekarang aku tahu aku salah telah menahanmu disini disisiku, membuat perasaanku semakin tumbuh berkembang menjadi besar" Jelasnya

" Apa itu cinta pada pandangan pertama Yang Mulia" seyum berkembang di wajah Maria hatinya meletup karna bahagia.

"kau marah padaku?" tanya Omar

" tentu saja tidak, jika tas itu ada , aku sudah pergi dari sini dalam kesempatan pertamaku , saat aku sembuh dari operasiku" hati Omar menceyos mendengar itu , membayangkan Maria pergi " dan aku tidak akan merasakan jatuh cinta kepadamu, menyia-nyiakan cinta ini, aku tidak marah dan menyesal Yang Mulia, justru aku bersyukur kau menyimpannya sampai aku bisa merasakan cinta ini " hati Omar yang tadinya mengecil kini mengembang kembali. Ia senang dengan ucapan Maria

" Kemana saja kau Maria, mengapa aku tak bertemu denganmu jauh sebelumnya" sayang Omar.

" entahlah,ini mungkin sebuah pencarian Yang Mulia atau mungkin aku mamang menunggumu dan kini aku ada di hadapanmu mencintaimu dan kau mencintaiku, rasanya kata terlambat jadi tidak berarti sekarang" ucap maria

" ya kau benar" ucap Omar tapi tetap saja ada sebuah ganjalan di hati Omar, tapi Omar enggan mengutarakannya dan akan membiarkan keegoisannya untuk bisa bersama maria sekarang, cukup sebentar saja mohonnya.

Lady for Sultan ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang