chapter 12

9.8K 732 27
                                    

Update

Maria mengendarai kendaraan bersama Omar, ia duduk bersebelahan dengan Omar, Yasser dan seorang supir didepan.

Langit tiba-tiba menjadi gelap pagi ini “ sepertinya akan turun hujan “ ucap Maria melihat dibalik kaca mobil

“ mungkin , tapi tidak sekarang” jawab Omar

Maria merasa kikuk bersebelahan dengan Omar tapi Omar sepertinya biasa saja berada dekat Maria

Sesampainya mereka disana , mereka mengunjungi rumah warga yang anaknya terluka karna runtuhan bangunan itu..

Omar disambut dengan haru oleh semua warganya , mereka tak henti-hentinya berkata terima kasih karna Omar menawarkan perawatan bagi warganya. Lalu mereka pergi menuju bangunan yang runtuh itu dengan berjalan kaki karna kendaraan tidak bisa memasuki jalan tersebut.

Bangunan itu dari bata tanpa diplester, itu yang Maria lihat dan dari Omar ,Maria tahu jika bangunan ini mungkin sudah berusia 100 tahun sungguh ajaib bila Masih berdiri kokoh hingga saat ini dan Maria melihat bangunan ini sudah sangat berbahaya

“ harus merobohkan seluruh bangunan Yang Mulia , ini sudah sangat tidak aman dan maaf anda tak boleh dekat bangunan sebelah sana karna ada kemungkina roboh kembali” ucap Maria

“ bisa kau membangun ulang sekolah ini” tanya Omar.

“ Bisa Yang Mulia, mungkin aku akan membuat shop drawing untukmu Yang Mulia” ucap Maria

“ baiklah” ucap Omar sembari berjalan dan Maria terdiam dalam langkahnya ia melihat tak jauh dari bangunan sekolah itu dan Omar pun berhenti

“ Yang Mulia bukan kah itu Padang pasir?” tanya Maria “ kita hanya beberapa marter dengan Padang pasir?” Maria melihat pohon palem yang membatasi dimana ia berada dan pasir di depannya.

“ ya ,.sesuatu dengan itu Maria” tanya Omar.

“ it’s amazing , aku baru melihat  pemandangan ini, seperti dua lukisan dalam satu tempat” mata Maria berbinar melihat ini, Omar melihat itu dan ia tersenyum.

Maria mengerjapkan matanya tak percaya Omar tersenyum padanya. Ini kali pertama omar terseyum kepadanya

“ ya ini memang sangat indah” ucapnya namun saat itu tiba-tiba turun hujan sangat lebat, Omar menarik tangan Maria untuk berteduh di sisi bangunan yang masih utuh namun terlihat kokoh .

“ bawakan Yang Mulia payung” perintah Yasser kepada pengawalnya. Dan satu pengawal berlari menerjang hujan mencari payung. Hanya tinggal Omar , Maria , Yasser dan dua pengawal yang berteduh di antara derasnya hujan.

Sampai mereka tak menyadari sedari tadi ada mata yang mengintai, mereka memakai penutup wajah dengan sorbannya. Dan mengendap mendekati mereka

“ Mati kau Sultan” teriak seseorang dan dibelakang mereka muncul 7 orang mereka bersenjata pisau , Maria terkesiap takut dengan pemandangan ini

Yasser dan 2 pengawal melawan orang-orang itu Yasser dengan dua orang sekaligus

“ dibelakangku Maria!” Maria bersembunyi dibalik punggung Omar seorang mendatanginya dengan pisau Omar berkelahi dengan orang itu di bawah deras hujan. Maria berteriak meminta tolong tapi suaranya tenggelam oleh suara derasnya hujan

Yasser dan dua pengawal itu kewalahan dengan jumlah yang tak seimbang.

Omar berhasil mendeng tangan pria itu hingga senjatanya terlepas, terjadi pergulatan dengan tangan kosong, pria yang melawan Omar lebih besar dari Omar dan Maria melihat pria itu mencekik Omar.

Lady for Sultan ( Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang