Tigapuluh Tujuh

102 8 0
                                    

Sorry for typo

Happy Reading🖤

Weekend ini terasa membahagiakan untuk pasangan Bintang dan Dev mereka akan menghabiskan waktu berdua selama dua hari, Dev akan kembali ke Jogja tidak lama lagi makanya ia ingin menghabiskan waktu dengan kekasihnya sebelum mereka terpisah dengan jarak.

Dev sudah bertengker dikediaman Rixcius dari pukul set6 pagi bahkan Andin dan Anton baru saja turun setelah sholat subuh tadi, anak itu bener-bener antusias ingin pergi bersama. Bahkan Angkasa saja heran pagi-pagi sudah ada tamu yang tak diundang diruang makannya.

"Tau jam gak sih lu" protesnya ke Dev

"Namanya kesenengan ya pasti lupa waktu lah" jawabnya sembari memakan roti yang ada disana

"Untung sayang" gerutunya berlalu ke dapur

"Kamu mau pergi kemana emang sih?" tanya Andin

"Jalan-jalan aja sih, Q-Time bun" jawabnya

"Keatas gih samper Bintangnya" suruh Anton

Dev langsung pergi kekamar Bintang, ia langsung membuka pintu tanpa mengetuk dulu ia melihat perempuan kesayangannya masih asik bergelung dengan selimut. Dev langsung menghampiri dan duduk disebelahnya sambil mengusap rambut Bintang.

"Sayang bangun yuk, Bii heyyy" Bintang hanya menggeliat tanpa membuka matanya

"Heyy Bii kan kita mau pergi bangun ke yukkk" rengek Dev yang melihat Bintang tidak bangun juga

Bintang yang merasa terusik mulai menggeliat dan membuka matanya pelan-pelan, ia melihat Dev yang tersenyum hangat menyambutnya. Ia tersenyum membalas senyuman hangatnya.

"Kamu kepagian aku masih ngantuk" Bintang duduk dan langsung merebahkan kepalanya dipundak Dev

"Gpp, bangun mandi trus sarapan aku yang masakin" suruhnya

Dev langsung pergi kebawah setelah melihat Bintang berjalan kekamar mandi.

⭐⭐⭐⭐⭐

Sekarang mereka sudah berada didalam mobil yang melaju kearah Puncak Dev fokus menyetir dengan satu tangan yang menggenggam tangan Bintang, lagu dari Sheila on 7 yang berjudul Anugerah terindah yang pernah kumiliki mengalun Indah dimobil tersebut. Lagu yang mungkin bisa menggambarkan betapa beruntungnya mereka bisa saling memiliki.

'Tuhan aku menyayanginya tetap seperti ini kumohon' batin Bintang berharap memandang Dev

"Seperti judul lagu itu kamu anugerah terindah yang pernah kumiliki yang tuhan kasih dengan baik hatinya" Bintang tersenyum membalas tatapan Dev

"Seperti Bintang di Angkasa sana aku ingin menjadi Bintang yang bersinar nantinya untuk kamu. Bumi punya Alam, Tuhan punya Semesta, Langit punya Awan dan Aku punya Kamu yang terlihat Indah di mataku" Dev sesekali menengok kesamping melihat reaksi Bintang

"Tuhan ngasih ujian yang mana membuat aku sakit dan menderita tapi Tuhan juga yang memberikan aku seseorang yang akan terus aku kenang sampai kapanpun, seseorang yang memberikan aku kebahagiaan untuk rasa sedihku dan orang yang memberikan kekuatan disaat rasa benci dan takut itu ada. Seperti pepatah akan ada pelangi setelah hujan badai dan aku percaya ada kebahagiaan dari rasa sakit yang aku terima yaitu kamu" Bintang memeluk sekilas tangan Dev

"Dari kejadian itu aku cuma tau satu warna yaitu hitam hingga tuhan memberikan aku jalan yang mana nenek dan kakek memberikan aku sedikit cahaya untuk mengikutinya hingga aku ketemu sama kamu yang memberikan aku banyak warna dan cahaya untuk bangkit, Bian yang mengulurkan tangannya untuk aku berdiri dan kamu yang menahan aku dari samping untuk tetap berdiri tegak" Bintang memandang Dev dengan mata berkaca-kaca

Althena BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang