Enampuluh Tiga

14 1 0
                                    

Happy reading guys🖤

Seluruh anggota BDN berkumpul menjadi satu didalam markas tak ad satupun wajah cengengesan ataupun wajah tengil yang biasa mereka tampilkan kini hanya wajah serius dan penuh ketegangan, Xello bangkit dari duduknya dan berdiri menjulang menghadap kearah mereka semua.

"Sudah denger berita hari ini?" Tanyanya memulai pembicaraan

"Sudah boss" jawab mereka serempak

"AOD sudah mulai bekerja jadi saya harap kalian tidak membuat masalah terlebih lagi dengan inti AOD" peringatan tegas Xello menandakan dirinya tak ingin dibantah

AOD entah harus disebut geng atau perkumpulan orang yang bahkan anggotanya saja tidak ada yang tahu identitasnya, wajahnya bahkan seluruh tubuhnya tidak bisa ditebak oleh semua orang.

Masker, cloth dan penutup kelapa selalu melekat didiri mereka sehingga taada satupun yang tau siapa sosok atau siapa anggota AOD itu sendiri, handbad itulah ciri mereka dan semua orang tau bahwa hanya AOD yang memiliki handbad.

Kekuatan mereka lebih kuat dari BDN, kesadisan mereka lebih sadis dari KL itulah sebabnya mereka adalah raja/ratu yang sesungguhnya didunia malam ini.

"Kita tidak tau tujuan kembalinya AOD apa tapi satuhal yang harus kalian pahami siapapun yang berurusan dengannya saya tidak akan segan menyerahkan kalian ke AOD. Saya tidak ingin keluarga kedua saya hancur hanya dengan seorang" lanjutnya sembari menatap mereka

"Off sudah berhenti memberikan kita paket sekarang tugas kita menyusun paket itu dan menyelesaikan masalah didalam keluarga kita" mereka terdiam tanpa ada yang berani menyela semua perkataan Xello

Tapi mereka seakan lupa bahwasanya penghianat itu berada ditengah-tengah mereka, seseorang duduk dengan wajah penuh ketegangan dan perasaan yang terus menerus terusik sejak awal mendengar bahwa sang penguasa kegelapan telah kembali.

'aku harus pergi sejauh mungkin supaya ini tidak terjadi' batinnya ketakutan

⭐⭐⭐⭐⭐

Beda dengan BDN beda pula dengan KL saat ini semua anggota KL tak terkecuali semuanya sudah berada di markas yang lokasinya berada didekat hutan, hutan itu terlihat sejuk walaupun banyaknya manusia yang berkumpul menjadi satu atas instruksi sang ketua.

"AOD sudah kembali" beritahu Bian sembari menatap mereka semua

"Apa itu artinya kita harus berdiam diri atau membantu?" Tanya Aldo setelah keheningan terjadi

"Entahlah kita belom tau tujuan AOD kembali apa" jawab Mike tak yakin

Mereka sontak kompak menatap ke kiri mereka melihat perempuan satu-satunya itu yang asik dengan burung hantu kesayangannya tanpa memperdulikan sekitar, Bintang asik mengelus kepala sang burung dengan sesekali menampilkan senyuman yang membuat mereka curiga.

"Biiiii" tegur Daniel penuh penekanan

"Raja sedang mengawasi kita" jawabnya tanpa mengalihkan perhatiannya

Mereka sontak terdiam dengan badan yang tegap begitu mendengar perkataan Bintang, Raja? Prince of Darkness? Pasangan sang Queen yang selama ini tak pernah keluar dan sekarang mengawasi mereka.

"Yang bener lu Al?" Tanya Rama pelan

"Butuh bukti?" Tantangnya balik

Dorr

Mereka kompak terdiam dan secara perlahan menengok kearah dimana Bintang melepaskan tembakan itu, mereka kompak terkejut begitu melihat benda jatuh tidak jauh dihadapan mereka.

Dorr dorr dorr

Bintang melepaskan 3x tembakan keudara setelahnya membiarkan burung tersebut pergi, mereka menatap Bintang yang terus masuk kedalam markas tanpa satu katapun.

⭐⭐⭐⭐⭐

"Apa yang terjadi?" Tanya Okta heran

Angkasa dkk saat ini sedang berada di salah satu cafe yang biasa mereka sambangi, mereka ah tidak bahkan seluruh pengunjung kaget begitu mendengar suara tembakan walaupun samar tapi keadaan itu sontak membuat mereka terkejut.

"Bang" mereka kompak menengok begitu mendengar panggilan itu

"Kalian ngapain disini?" Tanya Bagas heran

"Bosen di markas" jawab Stev begitu mendudukkan dirinya

"Kalian denger suara tembakan?" Tanya Nino pelan

"Hooh bang tapi suaranya dari hutan angker itu" jawab Adi diangguki oleh temannya yang lain

"Serem amat anjirr, itukan hutan juga udah gabisa dimasukin orang karna area berbahaya" ngeri Bagas

"Makanya, tapi siapa ya yang masuk kesana?" Tanya Seno penasaran

Angkasa, Xello, Erga, Gerald dan Okta sontak saling menatap satu sama lain.

"AOD" jawab mereka kompak dan pelan.

⭐⭐⭐⭐⭐

Yogyakarta

Tidak berbeda dengan di Jakarta di Jogja pun sama sedang membahas kembalinya sang penguasa malam AOD, mereka cukup terkejut begitu tau sang penguasa sesungguhnya telah kembali.

Seluruh penjuru dunia pun tau siapa itu AOD perkumpulan manusia yang tak mengenal apa itu belas kasihan, perkumpulan yang tidak akan segan menghilangkan nyawa manusia yang berani mengusiknya.

Kegelapan awal mula mereka bersatu, manusia yang tidak pernah dianggap atau manusia dengan luka yang terlalu dalam hingga menyebabkan sisi gelap mereka muncul.

"Sepertinya kali ini bukan masalah yang sepele hingga AOD memilih untuk membantai secara perlahan" ujar Axel ditengah keheningan itu

Rimba, Elang dan KL berkumpul menjadi satu hanya untuk membahas kembalinya AOD.

"Setuju gue, apalagi OFF ikut turut memberikan clue untuk lawannya" sambung Damar

"BDN" ujar singkat Dev

"Gokil sih tuh BDN kali ini lawannya bukan maen AOD langsung" Gery terkekeh mendengar itu

"Karma BDN semangkin dekat" ujar Dev tenang

"Semoga aja kali ini tidak ada pertumpahan darah antara kita dan yang lain" doa Damar yang di amin kan oleh semuanya

Mereka setuju dengan ucapan Damar, siapapun yang kena dengan AOD dipastikan orang itu tidak akan melihat matahari untuk besoknya dan seterusnya.

⭐⭐⭐⭐⭐

Dev masuk kedalam rumah yang dalam keadaan sepi karna waktu sudah menunjukan waktu 12 malam yang mana seluruh penghuni rumah sudah terlelap, Dev kembali melajukan langkahnya setelah berhasil membawa sekaleng soda dan segelas air.

Setiap langkahnya yang pelan disitu otaknya terus berkerja memikirkan apa yang terjadi belakangan ini, begitu sampai didalam kamar dirinya bergegas untuk membersihkan dirinya sebelum melangkahkan kakinya kedepan meja komputernya.

"BDN, AOD dan beberapa penguntit berhasil menyita perhatian gue dari Bintang" sebalnya sembari mengutak atik komputernya

setelah berkutat dengan komputernya selama beberapa menit akhirnya komputer itu membuahkan hasil yang ia inginkan, senyum puas terpatri dibibir Dev.

"Ternyata bener AOD mengincar BDN" tanyanya penuh kebingungan

"Masalah apa hingga BDN berurusan langsung dengan AOD" herannya setelah melihat data hasil pencariannya

"Ini sungguh rumit" lanjutnya sembari menghela nafas lelah

'Aku juga lelah tapi ini tidak boleh berakhir  dengan sia-sia' Batin seseorang yang sedaritadi memantau Dev

.

.

.

TBC

Althena BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang