Duapuluh Dua

139 9 0
                                    

Sorry for typo

Happy Reading🖤

Semua murid berhamburan keluar kelas sebab bel tanda masuk baru saja berbunyi begitupun dengan anak BDN bahkan Gilang pun sekolah walaupun tangannya harus pake penyangga lukanya sudah kering bener-bener ampuh itu salep Mike. Dipertengahan jalan mereka bertemu dengan Bintang dkk si kembar yang masih diem-dieman lebih tepatnya Gilang yang masih diemin abangnya hanya melengos pergi.

Galang yang melihat adiknya bandel sudah sekolah hanya menghela nafas lelah, dilihatnya adiknya tidak pakai topi padahal upacara hari ini akan diadakan razia langsung saja mengambil topinya dan berlari memasangkan kekepala Gilang tanpa banyak bicara langsung pergi ke koridor Ips.

Dilapangan sudah berkumpul semua murid, Bian dkk tidak memakai topi mereka sengaja sebab Galang tidak memakainya, Bintang yang melihat itupun tanpa sadar tersenyum tipis, ia langsung membalikkan badan menghadap Cilla yang berada dibelakangnya dan langsung memasangkan topi ke Cilla bertepatan dengan naiknya guru BK ke podium.

"Bii" tegur Xello yang hanya dibalas senyum oleh Bintang

"Maju yang merasa atributnya tidak lengkap" suruh pak Slamet guru BK disana

Bian dkk maju dan berdiri di posisi yang sudah ditentukan tidak lama Bintang maju dan terkekeh jalan kearah mereka.

"Loh ko?" heran Satria

"Cilla gapake topi" jelasnya

Upacara berlangsung dan ternyata yang tidak lengkap hanya mereka ber6 yasudah mereka jadi bahan tontonan bahkan tidak sedikit yang membicarakan Bintang sebab ia perempuan sendiri disana. Istirahat upacara kepala sekolah langsung menyampaikan kejadian kemarin dan mengomeli Bintang dkk yang tidak lengkap atribut.

"Selamat Pagi semua" sapanya semangat

"Pagi pakkk" jawab semuanya

"Pasti kalian sudah penasaran dengan kejadian kemarin ya? Ok bapak jelaskan tapi sebelum itu bapak mau ceramahin anak nakal ini. Kenapa kalian tidak memakai topi?" tanyanya ke Bintang dkk

"Karna gaada" jawab mereka kompak

"Dimana topi kalian? Bian?" tanyanya menatap Bian

"Gatau pak" astaga murid minta tampol ini

"Kamu Daniel? Tumben kamu ga lengkap biasanya kamu paling bener" tanyanya ke Daniel yang sedikit waras

"Hari ini kayanya saya lagi ga bener pak" Daniel menjawab dengan nadanya seperti orang lupa ingatan

Jawaban Daniel membuat yang lain terkekeh mendengarnya, jawaban macam apa itu? Dasar Kudaniel. Pak Dodo menghela nafas melihatnya.

"Galang? Liat noh adek kamu lengkap masa kamu sebagai abangnya ngasih contoh yang gabaik" tunjuknya ke Gilang yang sedaritadi menatap abangnya

"Saya mah ngasih duit ke adek saya ngapain ngasih contoh pak" bercandanya dengan muka tengil

"Sabar sabar, Thena bapak harap jawaban kamu waras hari ini. Kemana topi kamu?" ditahannya emosi untuk memarahi mereka

"Ketinggalan" jawabnya kalem

"Ko bisa?" tanyanya lembut dirasa ini anak paling waras

"Bisalah pak kalo gabisa gamungkin ketinggalan" jawabnya dengan muka polos

"Saya serius! Dimana topi kalian" tanya dengan nada tegas

"Bapak mau serius? Saya gamau ah bapak udah tua masa mau sama saya yang cantik ini" balasnya dengan kekehan diikuti oleh yang lain.

Althena BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang