Limapuluh Empat

68 6 0
                                    

Sorry for typo

Happy Reading🖤

Gimana perasaanmu dikabarin bahwa orang yang kamu sayang berada dirumah sakit? Panik? Pasti apalagi sempat masuk icu walaupun sekarang keadaannya sudah membaik tapi rasa panik itu gak akan hilang dengan sepenuhnya.

Bandara terlihat ramai dengan beberapa orang yang berlarian seperti mengejar sesuatu bahkan mereka tak mengindahkan tatapan tak suka ataupun heran dari penumpang yang lain.

Sedangkan dirumah sakit sana terdapat satu kubu yang sedang berdiskusi membicarakan hal tersebut, mereka merasa geram dan marah pada orang yang berani mencelakai orang tersayang mereka.

"Tunggu dia bangun baru kita tanyain" final salah satu dari mereka

Seperti ikatan batin tak lama orang tersebut sadar membuat mereka yang tadinya membuat kubu seketika bubar dan mengerubungi orang tersebut.

"Apa yang sakit? Panggil dokter ya" tanya lelaki disebelah kanannya dan langsung memencet tombol yang ada disana

"Minum dulu" diarahkan gelas tersebut oleh lelaki yang berada disebelah kiri

"Kenapa bisa gini? Coba ceritain" pinta lelaki disamping lelaki sebelah kiri

Akhirnya mau tak mau orang tersebut menceritakan apa yang dirinya alami hingga berakhir dirinya berada dirumah sakit ini, mereka semua fokus mendengarkan cerita tersebut hingga dokter datang membuat mereka menghentikan sejenak cerita tersebut.

"Apa yang anda rasakan?" tanyanya setelah melakukan pemeriksaan

"Apakah ini sakit?" tanyanya sembari mengecek salah satu anggota tubuhnya

"Ish" ringisan tersebut menjadi jawaban akan pertanyaan tersebut

"Baiklah nanti malam akan kita lakukan ronsen untuk mengecek lebih lanjut" putusnya dan izin pergi dari ruangan

Akhirnya mereka melanjutkan mengintrogasi orang tersebut untuk menceritakan alasan dirinya menjadi tahanan rumah sakit tersebut, mereka yang mendengar tanpa sadar mengepalkan tangannya menahan emosi setelah mendengar semua itu.

"Sialan berani dia" desis marah terdengar dari lelaki disamping kiri

Lelaki sebelah kiri langsung ditarik mundur begitu aura kemarahan begitu terasa diruangan tersebut membuat mereka yang lain terdiam takut melihat kemarahan dari dia.

Seorang Fabian Anggara Asensio ya dirumah sakit sana terdapat Bian dkk juga dan seseorang yang terbaring di rumah sakit tersebut adalah Althena Bintang Rixcius

⭐⭐⭐⭐⭐

Brak

Mereka lebih tepat Bian dkk, Angkasa dkk serta beberapa anggota BDN dan para orangtua terlonjak kaget mendengar bantingan pintu tersebut, mereka dapat melihat wajah marah serta khawatir dari orang tersebut.

Orang tersebut masuk diikuti oleh yang lain dan langsung menubruk Bintang dengan erat seolah takut kehilangan dan menyiratkan rasa khawatir yang bersarang dirinya.

"Aku takut" bisiknya dan pelukan tersebut semakin erat

"Dev jangan erat-erat" beritahu Daniel

Ya Dev kesayangan dari seorang Bintang yang datang dengan mendobrak pintu serta wajah khawatirnya.

"Bii" panggilnya masih dalam posisi memeluk

"Aku gpp ko" balasnya mengusap punggung Dev memenangkan

"Gantian dong Dev" protes rombongan Dev

"Mending lu ngalah aja deh Xel daripada diamuk" tegur Satria memperingatkan

Althena BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang