Duapuluh Empat

123 10 0
                                    

Sorry for typo

Happy Reading🖤

Flashback on

Sehari sebelum kejadian Denis, Galang dan Bintang mendapatkan telfon dari Bian yang meminta mereka berdua untuk memantau sebuah lokasi. Beruntung Galang sedang off sehingga memudahkannya untuk pergi kesana.

Setelah sampai ditempat tersebut entah emang takdir atau apa tiba-tiba mereka diliputi rasa cemas dan gelisah, setelah memantau dan mencari tau selama 1 jam lamanya dilokasi tersebut mereka memutuskan untuk mampir disebuah Cafe yang tidak jauh dari sana.

"Bii perasaan aku masa gaenak deh" beritahu Galang

"Lah sama kaya aku dong" jawab Bintang

"Telfon Bian deh Bii tanya" suruh Galang yang langsung dilakukan

Mereka menelfon Bian dan menanyakan tentang perasaan gelisah tersebut, ternyata anak yang disana juga merasakan apa yang sedang mereka rasakan sekarang. Bian memberitahu bahwa nanti malam akan melakukan misi dan sudah menyuruh anak KL di Yogyakarta untuk bersama mereka. Rasa itu samar entar ada entar engga jadi mereka hanya menanggapi dengan santai.

Malam hari tiba mereka menjalankan misi tersebut tetapi disaat tertentu rasa itu muncul, membuat Galang dan Bintang hampir saja kena dengan lawannya. Mereka mencoba fokus hingga misi selesai, paginya setelah selesai misi mereka pulang sebab nanti sore Galang akan pergi bekerja.

Selama perjalanan mereka terus berbicara tentang rasa gelisah yang hinggap dihati mereka, beruntungnya Galang membawa mobil jadi memudahkan mereka untuk berinteraksi.

"Bii perasaan aku gaenak banget" lelah Galang

"Aku takut Gal, aku ada rasa takut" Bintang menjawab dengan sendu

"Yaallah perasaan macam apa ini" gumam Bintang pelan

Mereka tiba di kediaman kakek Riko dan langsung masuk kekamar untuk istirahat.

⭐⭐⭐⭐⭐

Sesampainya di Cafe Galang dan Bintang langsung masuk dengan berbeda pintu, di tempat biasa Bintang duduk sudah ada Denis dan Dev disana. Rasa gelisah muncul di keduanya membuat Bintang sesegera mungkin menghubungi Bian guna memberitahu.

Selepas pulang dan ingin menghampiri anak Elang dan Angkasa ternyata mereka sedang bertarung dengan anak Red Blood disana, mereka turun dan langsung bergabung membantu anggota Elang lainnya hingga kejadian tersebut terjadi. Dimana Denis-Bintang-Dev mengalami kecelakaan mereka tertabrak mobil yang sudah disetting oleh anak Red Blood dan geng dari Jakarta yang sedang berkunjung.

Mereka bertiga dilarikan kerumah sakit sesegera mungkin, mereka dibawa menggunakan 2 unit ambulans dengan Dev dan Bintang dalam satu mobil. Ambulans sudah datang 3 akan tetapi pada saat ingin mengangkat Bintang genggaman tangan Dev sangat erat bahkan tidak bisa dilepas hingga dokter memasukkan mereka dimobil yang sama.

Memang pada saat Bintang yang ingin menghampiri Dev ia tertabrak dan ambruk tidak jauh dari tempat Dev berada, Bintang yang samar sadar menggenggam tangan Dev sebelum semuanya gelap.

Angkasa yang melihat adiknya tertabrak histeris, ia mengendarai motornya dengan cepat menyusul ambulans tempat adiknya berada. Sesampainya disana mereka bertiga langsung dibawa ke dalam UGD.

Angkasa Pov

Gue mengendarai motor dengan kecepatan tinggi menyusul ambulans yang membawa Bintang, dibelakang sana ada Galang dan anak Elang lainnya yang menyusul.

Althena BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang