Limapuluh Tiga

75 5 0
                                    

Sorry for typo

Happy Reading🖤

Dev saat ini sangat waspada sebab beberapa anggota Elang ada yang sengaja dibuat celaka ketika mereka berpergian sendiri, bahkan anak Rimba ada yang yang dikeroyok oleh 20 orang ketika pergi berdua bersama anggota Elang.

Dev tau tujuannya apa dirinya serta Damar dan Zidan lah yang menjadi target dari orang ini, entah Dev yang lupa atau memang dirinya tak pernah ikut Damar dan Zidan dalam hal membalas dendam tersebut, kenapa tidak Axel? Ingat penghianat BDN Zidan yang bertugas saat itu jadi mereka fikir Rimba kuat karna Zidan.

Bahkan untuk weekend main ke Jakarta saja dirinya tidak sesering dulu sebab tugasnya sekarang mencari orang tersebut sebelum lebih banyak orang yang dicelakai oleh orang itu bahkan dia harus menjelaskan panjang lebar ke Bintang perihal dirinya yang tidak ke Jakarta.

Sedangkan di Jakarta Bintang fine fine saja ketika Dev berkata tak bisa ke Jakarta tetapi ia juga berpesan agar Dev selalu hati-hati jangan sampai terluka, uhhh pengertiannya.

Seperti sekarang Galang dan Bintang sedang berada di pusat perbelanjaan hanya berdua itu hukuman dari permainan yang mereka mainkan bersama yang lain.

"Gasabar pengen cepet lulus" celetuk Bintang setelah memasuki hpnya ke tas

"Dih yg mau sama Dev terus mah beda maunya cepet-cepet aja" Bintang terkekeh mendengar nada sinis Galang

"Huft harusnya Denis masih disini ya pasti kita lagi berdebat soal dunia kuliah nanti" sendu Galang merangkul Bintang

"Udahlah, eh Bella sama Cici udah nyampe belum?" tanya Bintang mengalihkan pembicaraan

"Udah" jawab Galang singkat

"Kamu balik duluan aja ya nanti aku mau ke suatu tempat" pinta Binatang dengan wajah memohonnya

"Mau kemana?" tanya Galang dengan wajah tak terimanya

"Bunga" kode Bintang

Walaupun Galang bahkan Bian dkk tak tau 'bunga' yang selalu menjadi kode Bintang tapi mereka memaklumi hal tersebut, entahlah mereka pun sama bingungnya dengan itu semua.

"Oke tapi jangan lama-lama" setuju Galang

Singkatnya mereka berpisah di lobby mall tersebut Bintang yang sudah melihat mobil Galang menjauh baru pergi mengunakan taksi yang tersedia di mall tersebut, ia menyebutkan alamat yang dituju kepada supir taksi tersebut dan memandang kearah jendela mobil.

Helaan nafas terdengar beberapa kali dengan mencoba mengatur nafasnya Bintang menguatkan dirinya dna tekat untuk pergi ke alamat yang dituju, ia memejamkan matanya dan mengalirlah apa yang ia tahan sedaritadi.

'Kuat Bi kamu kuat kamu pasti bisa' batinnya menyemangati

Begitu sampai dilokasi Bintang langsung turun dan hanya berdiam diri sembari memandang lurus kedepan, semua tuh terlalu sulit untuk Bintang jelaskan secara rinci terlalu sesak untuk diingat.

Ia mulai melangkah begitu dirinya merasa yakin, bel tanda pintu terbuka membuat penjaga disana mengalihkan perhatiannya mereka tersenyum begitu melihat siapa yang membuka pintu tersebut.

"Selamat datang senang akhirnya anda mau juga kesini nona" sapanya setelah Bintang didepannya

"Butuh waktu dan tekad untuk kesini" balasnya datar

"Yaya i know, dia selalu mencarimu bahkan nekat untuk keluar dan menemuimu" beritahunya serius

"Jangan sampai ia pergi dari sini atau anda sebagai gantinya" balasnya tajam

Althena BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang