Sembilan

383 19 0
                                    

Happy Reading🖤

Sesampainya di basecamp dari luar sudah terlihat banyaknya motor yang terparkir didepan sebuah bangunan rumah megah yang mereka beli dan jadikan basecamp, kenapa tidak disebut markas seperti kebanyakan geng lain? Karna bagi mereka basecamp lebih enak dan terasa kekeluargaannya.

Black Death Night mereka dijuluki dengan solidaritas harga mati karna tidak sedikit mereka membantu anggotanya kalo lagi kesusahan, contohnya Agus dia diajak masuk oleh anak BDN pada saat ia di gebukin oleh preman dan disitu ia diajak masuk ke BDN, Agus yang pada saat itu sedang jualan membantu ayahnya mencari uang karna ia berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya cuma seorang tukang bangunan dan ibunya cuma buruh cuci dan gosok dirumah, ia tidak ingin merepotkan orangtuanya makanya ia mencari pekerjaan sampingan atau berjualan demi membantu orangtuanya.

Agus terpaksa berhenti sekolah pas kenaikan kelas XI disalah satu sekolah swasta karna kendala biaya hingga hari itu dimana ia di hajar habis-habisan oleh preman dan ditolong oleh anak BDN ia dibawa ke basecamp untuk diobati ia diobati sekaligus bercerita satu sama lain hingga Xello menawarinya untuk masuk BDN, awalnya ia menolak karna merasa tidak pantas tapi setelah di yakini oleh yang lain ia akhirnya mau.

Xello melihat dan mengamati semua gerak gerik Agus selama di basecamp ataupun di luar hingga ia melihat saat mereka kumpul semua di basecamp Agus izin ke dapur terlihat ia berbicara dengan Kevin dan tidak lama Kevin membuka tasnya dan memberikan bukunya dan saat itu pula ia minta ke ayahnya untuk membantu keluarga Agus.

Sekarang mereka berkumpul untuk membicarakan acara berbagai yang sering mereka adakan untuk membantu warga sekitar atau orang panti.

"Xello ini uang kita beli sembako atau nasi jadi?" tanya Aldi yang kebetulan ia memegang jabatan Bendahara

"Total uang?" tanyanya

"Lebih banyak dari kemaren, kita dapat sumbangan dari ortunya Gerald 7jt" jelasnya

"Coba itung kalo buat beli nasi 30 bungkus abis berapa dan sisanya berapa?" suruhnya

"Kalo mau nasi kita setuju ibunya Agus aja yang masak dibantu tetangga sampingnya lumayan sekalian ngasih kerjaan juga Xell" beritahunya

"Kalo saran gue sih Xel gimana kalo kita bikin nasi 30 bungkus pake uang yang dikasih ortunya Gerald aja nah uang yang lain kita beli sembako sama masukin amplop buat panti" saran Stev

Semuanya mengangguk tanda setuju "betul tuh mayan kan, kalo yang gaada rumah atau tinggal dikolong jembatan kita kasih nasi sama uang aja"

"Setuju" finalnya

"Er pesan makan dong laper nih" pinta Adi sambil memegang perutnya

"Nih" sambil memberikan kartu debitnya

"Ikut gue cuk" tariknya ke Robby dan Gilang yang masih fokus ke game

Sambil menunggu mereka fokus ke game dan kegiatan masing-masing beda dengan Xello yang beranjak ke kamar.

⭐⭐⭐⭐⭐

Di ujung kota Jakarta sana Bian dkk menyuruh semua anggota kelompoknya yang ada di Jakarta untuk kumpul di markas mereka yang berada di hutan, ia ingin memperkenalkan Bintang ke mereka semua sebab tidak semua tau siapa Binatang tersebut.

"Sudah kumpul semua?" tanya Satria ke semua yang ada di aula tersebut

"Sudah" jawabnya kompak

"Oke gue bakal kenalin ke kalian semua ketua pertama kita, buat yang bingung nanti gue jelasin detailnya gimana" tuturnya memberikan intruksi ke Bintang

Althena BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang